Sekdaprov Janji Pertemukan Wartawan dengan Gubri Secepatnya

Kamis, 20 Maret 2014

Syahnan Rangkuti dan ratusan insan pers saat jumpa dengan karo humas pemrov Riau Fahmizal

PEKANBARU, RADARPEKANBARU.COM - Ratusan wartawan yang melakukan aksi demo ke Kantor Gubernur Riau, Kamis (20/3/2014), akhirnya membubarkan diri setelah Sekdaprov Riau, Zaini Ismail memastikan akan mempertemukan seluruh wartawan dengan Gubernur Riau (Gubri), H Annas Maamun secepat mungkin.


"Mungkin tidak bisa hari ini, tetapi saya pastikan secepatnya," kata Zaini Ismail menyambut wartawan di depan pintu utama Kantor Gubernur Riau.


Hampir satu jam aksi digelar, memang Gubernur Riau, H Annas Maamun tidak datang. Untuk itu, Zaini berjanji akan menjadwalkan pertemuan antara Gubri dengan wartawan.


Sementara itu, Koordinator Aksi, Sahnan Rangkuti menegaskan akan menuntut realisasi Zaini Ismail secepatnya. "Pak Sekda berjanji akan mempertemukan kita dengan Pak Gubernur, kita tunggu secepatnya," tegas Sahnan.


Ratusan wartawan dari berbagai media massa, baik cetak, online, radio dan televisi tersebut meminta agar Gubernur Riau, H Annas Maamun tidak bertindak arogan dan menghalang-halangi tugas peliputan.


Sahnan menegaskan, tujuan aksi ini atas ketidakterimaan para wartawan yang dikatakan menerbitkan pemberitaan bohong. "Ada kecendurangan bahwa beliau tidak menaati aturan, seenaknya saja mengatakan bahwa media memberikan pemberitaan bohong," kata Sahnan.


Yang lebih dikesalkan lagi, Annas mengatakan hal itu di depan seluruh media yang biasa meliput di posko penanggulangan karhutla, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.


"Kalau memang keberatan, ada jalur untuk melakukan bantahan, kalau memang tidak bisa laporkan ke dewan pers. Ini seenaknya saja mengatakan pemberitaan bohong," sambung Sahnan.


Bahkan ditegaskan Sahnan, jika memang hal tersebut belum terpenuhi, maka Gubernur Riau bisa melaporkan langsung kepada pihak kepolisian. "Jadi memang ada kecenderungan bahwa Gubernur tidak menaati aturan yang ada," ulang Sahnan.


Pernyataan tegas mengusir wartawan itu terlontar dari mulut Brigjen Prihadi Agus ketika seorang para wartawan mengomentari pernyataan Gubernur Riau Annas Maamun yang menyalahkan madia dalam pemberitaan "Presiden Marah".


"Diam, diam... silahkan keluar," kata Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto saat menggelar jumpa pers di salah satu ruangan di Posko Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau.


"Tidak ada presiden marah, itu salah wartawan menulisnya. Kalau bena tak apa, ini salah," kata Annas Maamun dihadapan puluhan wartawan ketika itu.


Menanggapi komentar gubernur, seorang wartawan menyarankan agar Annas Maamun menggunakan jalur yang telah ada seperti mengeluarkan hak jawab atau bahkan mengajukan gugatan.


"Ada mekanismenya. Jika sebuah pemberitaan itu menyimpang, Pak Gubernur silahkan memberikan hak jawab tanpa harus menyudutkan pers," kata Sahnan Rangkuti, salah satu wartawan media nasional.


Mendengar tanggapan itu, Gubernur Riau lantas mengeluarkan pernyataan membantah dan meminta Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto untuk meredamnya. "Saya mengundang beliau ini (gubernur) sangat susah, begitu banyak tamunya. Jadi cobalah untuk menghormatinya," kata dia.


Danrem juga meminta agar wartawan dapat diam tanpa mempersoalkan komentar gubenur. "Diam, atau silahkan keluar dari ruangan ini," kata Brigjen TNI Prihadi Agus.


Mendengar pernyataan itu, puluhan wartawan yang berada dalam satu ruangan kemudian meninggalkan acara jumpa pers. (ram/gr)