Syamsuar Tak Menyangka Banyak Warga Pekanbaru Terjerat Rentenir

Jumat, 16 Februari 2018

Syamsuar saat melakukan kampanye dialogis di Jalan Rawa Bening, Kecamatan Bukitraya pada Kamis (15/2) siang. (Virda Elisya/JawaPos.com)

RADARPEKANBARU.COM- Tahapan kampanye pada Pilkada Riau 2018 telah dimulai pada Kamis (15/2). Pasangan nomor urut 1, Syamsuar dan Edy Natar Nasution mendapatkan zona kampanye 1 yang meliputi wilayah Kota Pekanbaru, Kampar dan Rokan Hulu.

‎Saat melakukan kampanye dialogis di lapangan Rawa Bening, Jalan Rawa Bening, Kecamatan Bukitraya, Kota Pekanbaru, Syamsuar mengungkapkan bahwa, dirinya tak menyangka begitu banyak permasalahan di Kota Pekanbaru. Padahal Pekanbaru merupakan wajah dari Provinsi Riau.

"‎Saya tak nyangke banyak kali persoalan di Pekanbaru. Padahal Pekanbaru merupakan Ibukota Provinsi Riau dan menjadi wajah dari Riau. Sudah seharusnya segala permasalahan di Pekanbaru harus diselesaikan," ungkapnya di depan masyarakat yang hadir, Kamis (15/2) siang.

Sebelum ke lokasi ini, Syamsuar sempat mendatangi beberapa lokasi lainnya. Diantaranya, Pasar Tangor Tenayan Raya, Jalan Budi Bakti, Masjid Raya Tenayan Raya dan terakhir di lapangan Rawa Bening.

Dari beberapa lokasi yang telah disinggahinya, Syamsuar merangkum, ada beberapa permasalahan sama yang selalu dikeluhkan oleh masyarakat Pekanbaru.

"Pertama, keluhannya ibu-ibu yang usahanya kecil ‎mengeluh karena sulit mendapatkan bantuan modal. Selama ini mereka hanya meminta bantuan modal dari rentenir yang bunganya paling rendah sebesar 20 persen," kata Bupati Siak dua periode tersebut.

‎Mendengar permasalahan tersebut, Syamsuar berjanji, apabila dia dan pasangannya terpilih nanti, maka dia akan memberikan pinjaman modal usaha kepada masyarakat yang menjalani Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan bunga yang kecil.

"Kami juga akan bekerjasama dengan Bank Riau-Kepri untuk memberikan modal dibawah 5 persen. Agar bisa memberikan kemudahan meningkatkan ekonomi masyarakat. Kalau tidak dapat membantu kita, bubarkan saja bank Riau," tegasnya.

Kemudian keluhan kedua, yakni mahalnya biaya pendidikan di Kota Pekanbaru. Terkait itu, Syamsuar menyebutkan, Pekanbaru termasuk salah satu kota yang biaya belanja pendidikannya tinggi.

Diapun membandingkan Pekanbaru dengan Kabupaten Siak yang dipimpinnya. Selama menjabat dua periode di Siak, Pemkab Siak memberikan biaya murah kepada pelajar dalam program wajib belajar 12 tahun.

Menurutnya, biaya pendidikan tersebut sudah seharusnya diperbaiki, agar masyarakat yang kurang mampu dapat dapat bersekolah sehingga terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Selain itu, persoalan infrastruktur yang tak kunjung membaik. Contohnya, banyak jalan protokol di Pekanbaru yang masih berlobang.‎ Hal itu, sungguh tak wajar mengingat Pekanbaru merupakan Ibukota Riau.

‎Selanjutnya di bidang kesehatan, banyak masyarakat yang mengeluh kurang maksimalnya pelayanan rumah sakit terhadap pasien BPJS. Seperti penolakan pasien dengan alasan rumah sakit penuh dan sebagainya.

"‎Sekarang masih banyak keluhan dari masyarakat adanya penolakan dari rumah sakit yang beralasan rumah sakit penuh padahal tidak penuh, tiga hari berobat harus keluar.‎ Ini juga harus kita benahi. Di Siak kami tidak pernah ada temuan BPK. Puskesmas bisa ditingkatkan jadi rumah sakit," ucapnya.

Masalah lainnya yang disampaikan adalah soal banjir dan sampah. 
Terlepas dari semua permasalahan itu, Syamsuar juga berencana membenahi Kota Pekanbaru dengan membangun Quran center di Arena Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman.

"‎Kita akan siapkan Quran center di arena MTQ dan membuat waterfront city. Wisata di Pekanbaru kuliner, pasar dan religius. Kami ingin membangun wajah kota," ucapnya.

Syamsuar memilih maju pada Pilkada Riau 2018 dengan menggandeng Brigjen (Purn) TNI Edy Natar Nasution. Kedua putra daerah ini, diusung oleh partai koalisi PAN, Nasdem dan PKS. Dalam pengundian nomor urut, keduanya ‎terpilih sebagai nomor urut 1.

Kampanye di hari pertama, mereka dilakukan secara terpisah. Edy dijadwalkan mengunjungi Pasar Selasa Kecamatan Tampan dan tiga lokasi di Kecamatan Payung Sekaki di Jalan Budidaya, Kediaman Buk Suparni dan Jalan Kulim. (JawaPos)