Dijemput Maut di Tanjakan Emen

Senin, 12 Februari 2018

RADARPEKANBARU.COM. - Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur tengkorak Jalan Raya Subang-Bandung via Ciater, tepatnya di Kampung Cicenang, Desa/ Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

Kecelakaan di jalur yang akrab disebut Tanjakan Emen itu melibatkan bus pariwisata dengan nomor polisi F 7959 AA. Belasan orang dikabarkan meninggal dunia, termasuk pengendara sepeda motor. Sujana (36 tahun), penduduk setempat, mengatakan, kecelakaan maut terjadi pada pukul 17.00 WIB.

Bus pariwisata datang dari arah Bandung menuju Subang. Setibanya di lokasi kejadian, bus kehilangan kendali lalu menabrak sepeda motor di depannya. Bus kemudian oleng ke kiri dan menabrak tebing. "Kendaraan berhenti setelah menabrak tebing. Dengan posisi kendaraan terguling dan posisi kepala bus ke arah Subang," ujar dia Sujana melanjutkan, bus pariwisata yang usai berwisata di Gunung Tangkuban Perahu tersebut diduga mengalami rem blong. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, bus melaju cepat di jalan yang menurun dari arah Bandung menuju Subang.

Bahkan, bus sempat menghantam rambu-rambu lalu lintas dan kendaraan sepeda motor di depannya. Kecelakaan ini mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar dan pengendara. Arus lalu lintas pun mengalami kemacetan dari dua arah. Petugas kepolisian dibantu petugas gabungan Basarnas dan masyarakat di lapangan melakukan proses evakuasi terhadap para korban dan badan bus. "Kita di sini berkoordinasi dengan tim dari kepolisian membantu di bidang evakuasi," ujar Juru Bicara Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor melalui pesan singkat. "Belum diketahui mengenai jumlah korban pasti akibat kecelakaan tersebut. Polsek Jalan Cagak sudah ada di TKP (tempat kejadian perkara--Red)," kata dia.

Olah TKP di lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Ahad (11/2). Berdasarkan pantauan Republika.co.id, petugas gabungan menerjunkan dua kendaraan berat untuk melakukan proses evakuasi kecelakaan. Arif Rahman (43), warga Ciater, mengatakan, sampai Sabtu petang, proses evakuasi bangkai bus masih dilakukan. Petugas kepolisian, petugas derek, serta masyarakat bersama-sama mengevakuasi bus yang terguling tersebut. "Petugas juga mengevakuasi korban yang tergencet badan kendaraan," ujarnya.

Menurut dia, kecelakaan ini mengerikan karena jasad korban tewas maupun yang selamat banyak tergeletak di pinggir jalan sebelum dievakuasi ke RSUD Ciereng. Kapolres Subang AKBP M Joni mengatakan, ada 40 orang penumpang dalam bus pariwisata yang mengalami kecelakaan. Adapun korban meninggal dunia mayoritas merupakan ibu-ibu.kepada Republika.co.id, Sabtu. Kepolisian belum bisa memastikan korban-korban tersebut seluruhnya penumpang bus atau bukan. "Sampai saat ini, kami masih mengevakuasi korban dan kendaraan. Diduga masih ada dua penumpang lagi yang tergencet kendaraan," ujar Joni. Rombongan asal Ciputat tersebut terdiri atas tiga unit bus. Kabarnya, rombongan anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata, Ciputat, Tangerang Selatan, ini baru kembali dari wisata ke Gunung Tangkuban Perahu. Sabtu malam, dua korban kecelakaan maut bus pariwisata Premium Passion bernopol F 7959 AA berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan. Keduanya dinyatakan meninggal dunia.

Hingga pukul 21.30, korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut mencapai 16 orang. Wakapolda Jabar Brigjen Supratman mengatakan, dua korban yang tergencet badan bus berhasil dievakuasi sekitar pukul 21.10 WIB. Proses evakuasi seluruhnya memakan waktu hampir empat jam. "Untuk sementara, korban meninggal dunia jadi 16 orang. Yang terbaru kami evakuasi dua orang penumpang bus dan keduanya tidak selamat," ujar Supratman kepada Republika.co.id, Sabtu malam. Setelah proses evakuasi selesai, korban dibawa ke Puskesmas Sagalaherang dan RSUD Ciereng, Subang. Kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini.(rep)