BPKAD Hitung Potensi PAD Pemanfaatan Eks PON

Kamis, 08 Februari 2018

Gubernur Andi Rachman

RADARPEKANBARU.COM - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Riau Salyahrial Abdi mengatakan akan melakukan penghitungan terhadap potensi pemanfaatan aset eks PON.

Sehingga Pendapatan Asli Daerah yang dihasilkan dari Sarana eks PON ini bisa lebih maksimal didapat dan penghitungannya juga berdasarkan kondisi di lapangan.

"Kita bukan tidak percaya dengan pengelolaan selama ini hanya saja biar lebih tertata, makanya dibuat penghitungan sesuai dengan potensi yang ada," ujar Syahrial Abdi kepada Tribun Kamis (8/2).

Syahrial Abdi menambahkan, dengan demikian maka potensi pendapatan yang bisa didapat dari eks PON tersebut merupakan hasil kajian yang ril, bukan berdasarkan perkiraan saja.

"Bisa juga dilibatkan tim Jasa Penilai Publik, jadi jelas berapa nilainya dan berapa potensi PAD disana," ujar Syahrial.

Sebagaimana tahun 2018 ini target PAD yang diberikan untuk eks PON tersebut sekitar Rp700 juta, tahun 2017 silam sekitar Rp600 juta.

"Dengan adanya kajian untuk itu maka pemanfaatan potensi itu lebih bagus dan maksimal," jelas Syahrial.

Sebelumnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau Doni Aprialdi menjelaskan UPT Venue dan Rusunawa sudah dibentuk awalnya merupakan badan pengelola Venue dan sudah disetujui Mendagri dan pejabatnya sudah dilantik Gubernur.

"Kalau UPT tupoksinya mengurus segala venue dan memungut sewa PAD Dari venue itu sendiri. Karena selain merawat juga mencari uang masuk," ujar Doni Aprialdi kepada Tribun.

Saat ini lanjut Doni hanya ada 15 Venue dari 21 Venue bekas PON yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau. Sedangkan selebihnya merupakan tanggung jawab daerah dan Kampus.


"Sebetulnya ada 21 semua, namun ada yang sudah diserahkan, seperti Kebun Nopi di Kuansing, UR, UIR, Lancang Kuning, dan sisanya hanya 15 Venue di Pemprov," ujar Doni.

Untuk Venue yang dikelola Provinsi sendiri adalah Venue Renang, Stadion Sepakbola Rumbai, Atletik, Basket, Senam, Wushu, Tribuana, Gelanggang Remaja, Stadion Utama, Takraw, lapangan pelajar, Voli, Hanggar, dan Lapangan Tembak.

"Venue ini yang dikelola dan dicari PAD dari sana," ujar Doni.

Target PAD tahun 2017 lalu sendiri dalam pengelolaan Venue tersebut awalnya Rp400 juta namun di Perubahan ditambah Rp300 juta dan hanya dapat terealisasi Rp100 juta.

" Sedangkan target Tahun ini sekitar Rp700 juta, dan Insa Allah akan diupayakan maksimal," ujar Doni.

Karena sampai saat ini Venue yang sering dipakai hanya Gor Tribuana dan Gelanggang Remaja, sedangkan Venue yang lain belum maksimal dipakai untuk acara.

"Untuk Stadion Utama hanya latihan bola tidak dipungut, sama dengan renang. Kecuali ada iven kita akan pungutan, karena mereka juga menerima uang. Caranya mereka hanya menyetor ke Bank Riau Kepri rekening penerimaan, Dispora tidak tersentuh dengan uang," jelas Doni. (adv)