FPI dan PDIP Menjelaskan Tak Ada Kadernya yang PKI

Kamis, 08 Februari 2018

RADARPEKANBARU.COM. - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Maarif dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, sama-sama menegaskan bahwa tidak ada kader Partai Komunis Indonesia (PKI) di tubuh FPI dan PDIP.

Kedua pihak itu menyampaikan penegasan seusai sidang ujaran kebencian dengan terdakwa Alfian Tanjung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 7 Februari 2018, yang berlangsung penuh debat. Dalam keterangan tertulisnya pada Rabu malam, 7 Februari 2018, Slamet Maarif memberikan penjelasannya terkait keterangan Hasto di sidang.

"Habib Rizieq tidak pernah menyatakan bahwa di FPI banyak anak PKI. Habib Rizieq hanya menyatakan bahwa anak-anak keturunan PKI yang tidak lagi mengusung ideologi PKI tidak boleh diganggu," ujarnya.

Slamet menyampaikan hal itu menanggapi cerita yang disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat bersaksi dalam sidang Alfian Tanjung.

Ketika itu, Hasto menyamakan Ribka Tjiptaning dengan kader FPI yang notabene adalah keturunan PKI, namun bukan berarti masih menganut PKI, paham yang dilarang di Indonesia.

Hasto bercerita, Rizieq Shihab pernah menyampaikan langsung kepadanya bahwa ada keturunan dari anggota PKI dalam FFI. "Saya bertemu dengan Habib Rizieq pada 28 Januari 2017 di Megamendung. Banyak anak keturunan PKI di FPI. Jadi sama. Dia bukan PKI," tutur Hasto di persidangan Alfian.

Hasto menyinggung nama Rizieq saat menjawab pertanyaan tim penasihat hukum Alfian yang menyinggung anggota DPR yang juga kader PDIP Ribka Tjiptaning mengaku sebagai anak keturunan PKI.

Hasto sempat menyebut pertanyaan yang diajukan penasihat hukum soal Ribka Tjiptaning tak terkait materi perkara. "Dari pernyataannya juga tidak tahu subtansinya, itu di luar materi," kata Hasto.

Hasto juga menyampaikan bahwa buku yang pernah ditulis Ribka Tjiptaning berjudul Aku Bangga Jadi Anak PKI dan Anak PKI Masuk Parlemen, hanya menyatakan bahwa anak PKI masuk ke PDIP, bukan untuk menyebarkan ideologi PKI atau komunisme. "Saya luruskan yang mulia, bahwa dalam buku tersebut, anak PKI masuk, tapi bukan saya PKI, bukan menyebarkan saya PKI, tapi adalah anak PKI masuk," kata Hasto.

Di luar persidangan, Hasto pun kembali mengungkapkan kepada wartawan soal isu Ribka Tjiptaning, salah satu pengurus PDIP, adalah kader PKI. Menurut dia, hal tersebut sama sekali keliru.

Hasto menjelaskan, Ribka memang memiliki orang tua dengan latar belakang PKI, namun bukan berarti dia menganut paham komunis. Pertalian darah seseorang, kata Hasto, tak membuat pandangan politik juga harus sama.

"Ribka Tjiptaning tidak dapat memilih lahir dari siapa. Kelahiran ibu Tjiptaning rahmat dari Tuhan yang maha kuasa sehingga tidak bisa memilih lahir dari mana," kata Hasto. Ia pun berharap agar polemik mengenai asal-usul Ribka Tjiptaning dihentikan.(tmpo)