Riau Raih Penghargaan Bebas Karhutla

Rabu, 07 Februari 2018

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Kepala BPBD Riau Edwar Sanger berfoto bersama Panglina TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2018 di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/2/2018).

RADARPEKANBARU.COM - Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman yang bersama tim Satgas Karhutla menghadiri rapat koordinasi dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/2), diminta Kepala Negara untuk mempertahankan prestasi bebas bencana asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dalam dua tahun terakhir.

Presiden juga mengapresiasi Gubernur Riau Arsydjuliandi Rachman dan Satgas karena sukses mengantisipasi terjadinya kebakaran dan berhasil melakukan pencegahan.

Untuk itu, Presiden meminta agar dipertahankan penanganan yang sudah dilakukan tersebut, mengingat musim kering akan kembali melanda.

Gubernur Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan, untuk tahun 2018 pihaknya tetap berkomitmen mengatasi karhutla di seluruh wilayah Riau. Jangan sampai terjadi lagi bencana kabut asap yang mengganggu aktifitas dan kesehatan masyarakat.

"Pada 2018 jangan sampai ada lagi karhutla, apalagi Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games. Riau selama dua tahun ini sudah sukses mengatasi karhutla, tentu akan kita pertahankan," kata Andi Rachman, sapaan akrab gubernur.

Gubernur mengemukakan, dalam berbagai kesempatan dengan masyarakat ia selalu mengingatkan agar tidak membakar ketika membuka lahan pertanian dan perkebunan baru.

"Setiap ada acara selalu saya ingatkan itu,” ucapnya.

Keberhasilan Provinsi Riau dalam menanggulangi karhutla pada 2017 berbuah penghargaan yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB).

Piagam penghargaan langsung diberikan oleh Kepala BNPB William Rampingilei kepada Gubernur Riau, yang diwakili Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger, dalam sebuah acara di Kantor BNPB di Jakarta, Selasa (6/2).

Ini untuk keduakalinya Provinsi Riau meraih penghargaan yang sama, mengulang prestasi serupa di tahun sebelumnya.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, penghargaan itu merupakan buah kerja keras semua komponen di Riau dalam mengatasi Karhutla di 2017.

''Kita mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu menangani karhutla,'' kata Edwar.

Ia lalu menyebut andil aparat TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD kabupaten dan kota di Riau, masyarakat bebas api, dan unsur lainnya. ''Tanpa peran serta mereka, dipastikan kita tak bisa berbuat banyak,'' kata dia.

Bagi mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru itu, keberhasilan Riau menangani karhutla didasarkan pada niat yang tulus dan kemauan yang kuat dari semua komponen untuk membebaskan Riau dari bencana yang selama belasan tahun mendera daerah dan masyarakat.

''Kalau segala sesuatu didasarkan dengan niat yang tulus dan kemauan yang kuat, tidak ada yang tidak mungkin,'' katanya.

Tapi Edwar juga tidak menampik, penghargaan yang sudah diraih selama dua tahun berturut-turut itu jauh lebih berat mempertahankannya daripada merebutnya.

"Asal semua komponen di daerah ini masih memelihara niat baik dan kemauan yang kuat untuk itu, Insya Allah status Riau bebas asap akan mampu tetap kita pertahankan,'' ujarnya.

Edwar mengakui, semua daya dan upaya yang dikerahkan untuk menangani kasus kabut asap yang bersumber dari karhutla di Riau pada dasarnya bukan dimaksudkan untuk merebut penghargaan, tapi lebih kepada bagaimana agar masyarakat di Riau menikmati udara yang bebas dari kabut asap, yang dari banyak sisi sangat merugikan, baik bagi kepentingan daerah maupun masyarakat.

''Penghargaan hanyalah sasaran antara,'' kata dia. (adv)