Untuk Indonesia Tanpa Sinonim I Oleh: Heri Kurnia

Selasa, 02 Januari 2018

Heri Kurnia

ALLAH SWT berfirman dalam Al Quran “Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa". Qs. Yunus :6

Menjadi Fitrah seroang insan, apabila dalam pembawaannya ia selalu ingin mencari keingintahuannya, dalam menggali rahasia-rahasia yang terkandung dialam ini. Hal inilah yang menjadi dasar intelektual yang dimiliki insan untuk kemudian allah memberikan petunjuk bagi hambanya yang ingin selalu berusaha.

Sebelumnya penulis ingin menyampaikan Selamat dan happy new years bagi kaum-kaum yang merayakannya.

Dalam kesempatan kali ini, penulis mencoba memberikan gambaran sedikit lewat pesan tulisan ini bahwasanya, apa yang telah indonesia lalui dalam melewati tantangan-tantangan keberagaman Bangsa Indonesia, tidak menjadi alasan apapun bahwa NKRI tetap HARGA MATI.
 
Bernostalgia pada masa Pra Kemerdekaan Republik Indonesia para pahlawan berjuang dan terus berupaya lepas dari penjajahan, penindasan dan penganiayaan adalah konsekuensi yang harus di terima demi dapat merasakaan dan menikmati kemerdekaan suatu bangsa yang besar. atas rahmat, hidayah dan innayah dari allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Sampai pada akhirnya cita-cita melahirkan Republik dengan nama Indonesia yang di landasi dengan niat membangun negeri yang makmur, maju, sukses dan berkeadilan yang sesungguhnya.

Sekarang kita telah mendapat jawaban dari hasil perjuangannya. Setelah melewati 72 tahun indonesia merdeka apakah gernerasi bangsa ini hanya akan menjadi penikmat sejarah dan penikmat kemerdekaan?.

Perjuangan dan cita-cita para pahlawan bangsa indonesia belum usai. Di zaman era Globalisasi secara umum membuat persaingan bangsa semangkin menggila. 

Jika Bangsa indonesia terjebak dalam perbedan, suku, ras, budaya, agama dll. Maka kenangan pahit yang dialami para pejuang bangsa ini akan kembali menghampiri.

Bijak dalam bepikir dan bersikap merupakan solusi bangsa untuk menjalankan proses bernegara dengan baik. 

Karena perbedaan sudah di jelaskan di dalam Al quran surat alhujarat ayat 14 yang artinya "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa".

Indonesia tidak boleh hanya menjadi slogan semata, tapi lebih dari pada itu bahwa indonesia adalah aku kamu dan kita semua.

Penulis Heri Kurnia, Kader Himpunan Mahasiswa Islam  (HmI) Pekanbaru