Miris, 9 Kepala Desa Terisolir di Kampar Mengadu Pada Komisi C DPRD Riau

Rabu, 05 Maret 2014

9 Desa Perwakilan Datangi DPRD Riau Komisi C

PEKANBARU, RADARPEKANBARU,COM - Sembilan Kepala Desa dari Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar mendatangi Komisi C DPRD Riau guna mengadukan nasib desa mereka, sebab kondisinya sangat tertinggal dan tidak ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Kampar sehingga mereka mengadu ke Pemerintah Provinsi. Selasa (04/03/14).

Sembilan orang kepala desa tersebut berasal dari Desa Kota Lama, Tuah Sepakat, Batu Sasak, Sungai Santi, Deras Stajak, Ludai, Tanjung Karang, Dua Sepakat, dan Tanjung Beringin, disambut lansung oleh ketua Komisi C Aziz Zainal.

Dalam pengaduannya, salah seorang Kepala Desa, Busrianto, menyampaikan kondisi desa yang ia pimpin saat ini sangat tertinggal dan terisolir, karena belum dialiri listrik, jalan di desa tidak bisa dilalui kendraan, jembatan penghubung dengan wilayah lain belum ada, dan kondisi rumah masyarakat tidak layak huni.

"Dengan kondisi desa seperti itu, supaya pemerintah segera memperhatikan pembangunan desa mereka sebab ratusan penduduk yang tinggal disana, dan ia sangat mengharapkan apa yang ia inginkan ini segera di alokasikan oleh pemerintah,"pintanya.

Ketua Komisi C, Aziz Zainal menanggapi lansung permintaan dari 9 kepala desa tersebut, dan dirinya akan memperjuangkan dana untuk alokasi pembangunan desa-desa terisolir itu dari  APBD Perubahan.

"Diperkirakan dana untuk membangun apa yang diminta kepala desa ini, berkisar 7 sampai 8 milliar Rupiah, dengan anggaran sebesar itu semua yang diinginkan masyarakat akan terselesaikan,"ungkapnya.

Aziz menjelaskan, permasalahan sekarang, kabupaten kampar hanya memberi dana untuk pembangunan desa tiap tahunnya hanya 300 juta, namun anggaran sebanyak itu tidak cukup.

Dari pengaduan ini, selanjutnya ia akan meninjau kondisi dilapangan bersama 4 instansi yaitu, Bappeda, Dinas Pertambangan dan energi, Dinas PU Bina Marga, dan Dinas Kimpraswil

"Peninjauan ini  akan dilakukan setelah data dari Kades-kades tersebut sudah ia terima, kalau belum mereka kasih bagai mana dirinya bisa turun kelapangan sebab data belum ada, apabila data cepat diterima maka cepat pula ia kelapangan,"tutupnya. (rp/r24)