Oknum TNI Gadungan Resahkan Masyarakat Riau, Tipu Sejumlah Warga

Rabu, 20 Desember 2017

Inilah Deni Syaputra (22), Pria Pengangguran /Oknum TNI gadungan yang meresahkan warga di Riau

RADARPEKANBARU.COM-Sejumlah warga di Riau resah atas ulah anggota TNI gadungan, berbagai modus dilakukan pria yang bermama Deni Syaputra (22).

Terdeteksi Radar Pekanbaru dari berbagai sumber,  pria yang mencatut institusi Intel Kodam ini melakukan sejumlah penipuan.

Deni Syaputra melancarkan aksinya diduga dibantu sekawanan sindikat para bandit mafia penipu.

Radar Pekanbaru berhasil mewawancarai RS, pria yang mengaku keluarganya juga menjadi korban penipuan oleh Deni Syaputra oknum TNI Gadungan ini.

Tak tanggung-tanggung diduga mengalami kerugian sekira ratusan juta.

RS yang juga merupakan Dosen disalah satu perguruan tinggi swasta ini menceritakan kronologis awal kejadian penipuan yang dilakukan oknum TNI gadungan terhadap mertuanya.

Pertama , terjadilah perkenalan antara mertuanya dengan salah seorang wanita yang mencoba mendekatinya meminta tolong. Wanita juga memancing bisa dijadikan istri simpanan dan akhirnya mertua terjebak atas permainan dan diduga menjadi korban pemerasan.

Kedua ,mertua panik dan hingga datang seorang menawarkan jasa penyelamatan dari cengkeraman wanita yang mencoba menjebak sang mertua. Hingga masuk perangkap kedua yakni berkenalan dengan pria seolah menjadi penyelamat yang mengaku dari Intel Kodam, mencatut nama Anto dari Detasemen Intelijen Komando Daerah Militer I Bukit Barisan ( Denintel Kodam I/BB) bertugas di Riau.

Kuat dugaan wanita sudah bekerja sama dengan sang oknum TNI gadungan.

Ketiga, sang mertua dari RS, karena sudah merasa terselamatkan oleh oknum TNI gadungan maka terjadilah persahabatan. Hingga menjadi korban kerugian harta benda,  mulai dari mobil pribadi milik sang korban leluasa di pakai oleh oknum TNI gadungan yang mencatut nama Anto dari Denintel Kodam I/BB.

Keempat,  oknum TNI gadungan menawarkan bisnis bawang yang membuat korban mengalami kerugian ratusan juta. Bisnis bawang merah yang dipasok ke medan dari solok sumatra barat gagal dengan mengalami kerugian  modal Rp 100 juta ditambah satu unit mobil pickup L300 juga raib. Terakhir oknum TNI gadungan mengaku bahwa mobil ditahan, lucunya ditangkap untuk jaminan pembayaran hutang, hingga akhirnya sekarang oknum TNI gadungan ini menghilang seluruh nomor kontak sudah dalam keadaan tidak aktif.

Atas kejadian ini  RS meminta agar penegak hukum menangkap pelaku penipuan yang telah mencatut institusi Denintel Kodam I/BB.

"Agar jangan ada lagi korban atas penipuan yang dilakukan oleh oknum TNI gadungan ini," kata RS kepada Radar Pekanbaru , Rabu (20/12).

Menurut RS dirinya yakin banyak korban selain yang menimpa keluarganya.

"Mereka ini adalah sindikat yang harus segera di tersangkan, agar penegak hukum juga menelusuri siapa saja komplotan di belakangnya, " tutur RS.

RS berharap agar pelaku secepatnya menyerahkan diri dan mengembalikan segala kerugian yang dialami oleh mertuanya.

Dikutip dari situs berita radarnusantara.com, oknum TNI gadungan juga telah merugikan pihak lain. 

Berita dengan judul : "Mengaku Intel Korem, Pemuda Pengangguran Rampas Mobil Warga"

Sungguh keterlaluan perbuatan yang dilakukan seorang pemuda pengangguran Deni Syaputra 22 thn warga pasir putih Pandau Jaya, Kec. Siak Hulu, teganya dia merampas Mobil  Lira Moryta yang sedang dikendarai di jalan sudirman di Cafe karambie mudo (Cafe  kelapa muda) samping Hotel Pangeran bahkan untuk menakut nakuti si pengendara mobil itu, dia mengaku sebagai Intel Korem.

Awalnya kata korban, "beberapa bulan yang lalu saya  mengajukan kredit kendaraan roda empat jenis mobil Kijang Inova BM 1076 TI  di perusahaan Citifin Multi Finance, di jalan sukarno hatta, melalui  Robi selaku  marketing perusahaan tersebut, dengan ketentuan kredit setiap bulannya selama 3 tahun yang sudah disepakati para pihak, dan kami tetap bayar setiap bulannya," ungkap korban ke Radar Nusantara 5 Des 17.

Robi sebagai karyawan perusahaan selalu menagih cicilan ke rumah Korban dengan menggunakan kwitansi biasa, menurut korban (Lira Moryta) warga Jln. Utama Kel. Simpang Tiga Kec. Bukit Raya, untuk pengurusan pengambilan mobil ke perusahaan Citifin Multi Finance juga Robi, ungkapnya.

"Setelah saya bayar 6 bulan pihak perusahaan tidak mengakui karena kata kepala cabang perusahaan tersebut (Jamhadi) saya baru bayar 4 bulan, yang 2 bulan lagi tidak di setorkan oleh Robi, sekarang Robinya sudah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO)," ungkap korban. 

"Sekarang Robi bukan karyawan kami lagi," ungkap Jamhadi di hadapan korban.

Di tempat yang berbeda wartawan Radar Nusantara mempertanyakan melalui WA Kasrem Riau terkait pengakuan Deni Syaputra sebagai Intel Korem, hal tersebut dijelaskannya, "Saya ga pernah lihat orang ini di Korem apalagi sebagai Intel Korem, tangkap saja orang ini amankan dan infokan ke saya, kalau sudah ditangkap, nanti saya kirim Damtim Intel Korem dan POM," demikian yang disampaikan Kasrem Riau melalui pesan WA nya ke wartawan RN. 

"Sebenarnya saya (Lira moryta, Red) mau membawa orang tua saya ke Rumah Sakit Umu ternyata di jalan mobil saya dirampas secara paksa dan teganya dia (Andi colector) menyeret orang tua saya keluar mobil sehingga orang tua saya terjatuh ke jalan, karena saya tidak terima maka kejadian tersebut saya  menghubungi Deni Syaputra yang mengaku Intel Korem (Deni Syaputra) yang saya kenal beberapa bulan yang lalu, dalam pembicaraan melalui telpon seluler Intel Korem gadungan tersebut meyakinkan saya, 'tenang kak kalau mobil kakak di ambil kecil urusannya tu saya tembak perutnya kakak tunggu di situ sebentar lagi saya datang' sambil memutuskan sambungan selulernya," ungkap korban.

"Selang beberapa menit Intel Korem gadungan tersebut datang ke tempat kejadian mobil saya ditahan debkolector ACC (Andi)  pengakuannya anggota TNI yang sudah di pecat bahkan ketika orang tua saya jatuh di jalan dia tidak peduli dan mengucapkan kata kata kasar mati aja kau ini modusmu pura pura sakit, sedangkan orang tua saya sampai sekarang masih di rawat di rumah sakit, sungguh kejam yang mereka lakukan," ungkap korban dengan berurai air mata.

Intel gadungan tersebut (Deni Syaputra) mengancam Andi, "kamu tugas dimana dan leting tahun berapa kalau kamu berani mengambil kendaraan keluarga saya maka kamu berhadapan dengan saya demikian kata mereka dihadapan saya," ungkap korban.

"Ternyata semuanya itu permainan sandiwara mereka untuk merampas mobil saya dengan alasan Mobil saya di amankan  di  Korem, kalau kakak mau menjemput mobil kakak datanglah ke Korem kata Andi meyakin kan saya," ungkap korban, ternyata mereka tim debcollector yang di suruh pihak PT Citifin Syariah cabang Pekanbaru.

"Karena saya diperlakukan tidak manusiawi Sabtu 2 Des 17 saya mendatangi  Polresta Pekanbaru dan Polda Riau untuk melaporkan perbuatan mereka, namun apa hendak di kata ternyata petugas Polresta Pekanbaru dan Polda Riau  yang tidak saya kenal namanya itu mengatakan laporan ibu tidak bisa saya terima karena masih berurusan dengan leasing (utang piutang)," ungkap korban dengan wajah kecewa  ke awak media.

Dengan wajah kecewa korban membuat pengaduan ke Polda Riau Rabu 6 Des 2017 melalui Kuasa Hukumnya Jamadi Sipahutar SH dan korban berharap dia (Lira Moryta) mendapat keadilan melalui  pengaduan ini saya berharap kepada para penegak hukum dan pembawa keadilan proses sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara kita, ungkapnya. (radarpku)