Abdul Wahid: Firzha Rajin Sholat, Kematiannya Janggal

Sabtu, 21 Oktober 2017

Abdul Wahid: Firzha Rajin Sholat, Kematiannya Janggal

RADARPEKANBARU.COM- Kematian Firzha Hendratno (22) dalam mobil yang terparkir di Bandara SSK II Pekanbaru, Jumat (20/1/2017) menyisakan luka mendalam bagi pengurus dan kader Garda Bangsa, organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau.

Dikenal sebagai sosok yang baik, sopan, rajin dan mandiri, menyisakan tanya terkait kematiannya yang terlihat janggal. Kuat dugaan korban meninggal akibat dibunuh.  Kenyataan itu juga diungkapkan Ketua PKB Riau Abdul Wahid yang sering menggunakan jasa korban untuk menjadi sopir jika bepergian keluar kota.

"Jika kita lihat dari foto-foto yang diambil di bandara, sepertinya tidak mungkin beliau bisa melilitkan lakban dengan begitu rapi dilehernya, kejanggalan yang tidak lazim menurut kasat mata saya," kata Wahid yang mengaku bulan lalu menjadi kali terakhir dia menggunakan jasa Firzha untuk mengendarai mobilnya ke Indragiri Hilir.

Selain kejanggalan yang dirasakannya, Abdul Wahid juga mengatakan kepribadian Firzha yang baik dan rajin sholat membuat dirinya tidak yakin korban bunuh diri. "Anaknya bagus dan rajin sholat. Biasanya jika bepergian kami sering berangkat malam dan jika masuk waktu subuh, dia selalu membangunkan saya untuk solat," ucap Wahid saat dihubungi Jumat malam (20/20/17).

Namun, fakta ditemukannya racun serangga disamping jok mobil korban, membuat publik memperkirakan adanya kemungkian lain. Untuk memastikan penyebab kematiannya, Wahid meminta pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

"Kita minta ini diusut secepatnya karena berkaitan juga dengan sisi kemanusiaan.  Apalagi melihat kejanggalan yang ada, saya yakin tidak mungkin korban bunuh diri," ungkapnya.

Polisi Masih Berupaya Mengungkap Kasus Penemuan Mayat Di Bandara Pekanbaru

Kepolisian Sektor Bukit Raya Kota Pekanbaru menyelidiki temuan mayat di dalam mobil di Parkiran Bandara Sultan Syarif Kasim II dalam kondisi leher diikat dengan dilakban.

"Korban Firzha Hendratno, 22 tahun, ada di dalam mobil dalam kondisi leher dibalut dengan lakban dan sudah meninggal dunia," kata Kepala Polsek Bukit Raya, Kompol Pribadi di Pekanbaru, Jumat.

Dari keterangan saksi Jayanto Idris (22) menyampaikan bahwa pada Rabu (18/10) korban membawa mobil miliknya. Korban bawa mobil dari rumah saksi yang berada di Jalan Paus namun setelah tiga hari korban tidak mengembalikan mobil pada saksi.

Selanjutnya saksi meminta bantuan kepada sepupu korban, Idom, seorang anggota Brimob untuk mencari korban. Kemudian Idom melakukan cek pos keberadaan telepon seluler korban.

"Pada Jumat (20/10) sekitar pukul 10.00 WIB Idom memberitahukan hasil cek pos tersebut kepada Jayanto Idris bahwa posisi terakhir korban ada di bandara SSK II Pekanbaru," ujar kapolsek.

Selanjutnya Jayanto Idris bersama temannya tiga temannya langsung pergi mengecek ke bandara. Lalu korban ditemukan Mobil Kijang Inova di pakiran dan setelah diintip dari kaca terlihat korban diikat dengan lakban.

Barang bukti yang ditemukan dalam mobil satu botol merek Baygon, satu botol Aqua juga berisikan air Baigon,  sebuah buku diari. Dari korban ada satu telepon seluler dan dompet yang berisikan identitas Kartu Tanda Penduduk dan Surai Izin Memgemudi.

Diketahui korban kelahiran Tanjung Pinang dan masih berstatus mahasiswa. Saksi juga mahasiswa yang bertempat tinggal sama dengan korban.

Kronologis penemuan mayat seorang laki-laki di pakiran bandara SSQ II Pekanbaru tepatnya didalam mobil kijang inova BM 1130 LT, dikutip dari akun FB 'O M Zano' sebagai berikut :

Identitas Korban (mayat)

FIRZHA HENDRATNO,  lahir tanjung pinang tgl 11 september 1995, umur 22 tahun,  islam,  alamat Jl.  Paus no. 01 kel.  Tangkerang tengah kec.  Marpoyan damai pekanbaru.

Saksi yg pertama kali yg menemukan :
1. Jayanto Idris,  umur 22 tahun,  islam,  mahasiswa,  alamat JL.  Paus no. 01 kel.  Tangkerang tengah kec.  Marpoyan damai pku.  (pemilik mobil kijang inova BM 1130 LT)

2. Muhammad yasin,  20 tahun,  islam,  mahasiswa,  alamat Jl.  Air dingin I gg.  Perwira kel.  Air dingin kec. Bukit raya pku.

3. Reza Fahyuli,  umur 20 tahun,  islam,  mahasiswa,  alamat Jl.  Air dingin I gg.  Perwira  kel.  Air dingin kec.  Bukit raya pku.

Barang bukti yg ditemukan :

1 unit mobil kijang inova warna silver gold BM 1130 LT,  1 botol merek baigon,  1 botol aqua yg berisikan air baigon,  1 buku diari,  1 unit handphone stawberry,  1 buah dompet yg berisikan KTP,  Sim milik korban.

Kronologis kejadian :

Dari keterangan saksi an. JAYANTO IDRIS menerangkan pada hari Rabu tgl 18 oktober 2017 sekira pukul 10.00 wib korban membawa mobil milik saksi Jayanto Idris dari rumah saksi Jayanto Idris yg berada di Jl.  Paus no.  01 kel.  Tangkerang tengah kec marpoyan damai Pekanbaru.

Dan setelah tiga hari korban membawa mobil tsb dan tidak dikembalikan kpd sdr.  Jayanto Idris,  selanjutnya sdr.  Jayanto meminta bantu kepada abang sepupu korban yg bernama IDOM (anggota Brimob)  untuk mencari korban.

Kemudian sdr.  IDOM melakukan cek pos handphone korban dan pada hari Jum'at tgl 20 oktober 2017 sekira pukul 10.00 wib sdr IDOM memberitahukan hasil cek pos tsb kepada sdr.  Jayanto Idris bahwa posisi terakhir korban ada di bandara SSQ II Pekanbaru.

Selanjutnya sdr.  Jayanto Idris bersama temannya yg bernama Muhammad yasin dan Reza fahyuli langsung pergi mengecek ke bandara SSQ II pekanbaru dan ditemukan mobil kijang Inova BM 1130 LT ada terpakir di pakiran bandara SSQ II Pekanbaru.

Dan setelah di intip dari kaca mobil kijang inova tersebut,  korban an.  FIRZHA HENDRATNO ada didalam mobil tsb dalam kondisi leher dibalut dengan lakban dan kemudian saksi2 tersebut melaporkan ke polsek Bukit Raya. (radarpku)