Puluhan Pejabat Eselon II-III Pekanbaru Ikuti Seleksi Jabatan Tinggi Pratama

Selasa, 17 Oktober 2017

Kantor Walikota Pekanbaru

RADARPEKANBARU.COM - Pemerintah Kota Pekanbaru menggelar seleksi terbuka Jabatan Tinggi Pratama yang diikuti oleh puluhan pejabat eselon II dan III, dengan tahapan seleksi awal tes Psikotes, Senin.

"Tahapan kali ini melihat bagaimana psikologis dari masing-masing ASN (aparatur sipil negara). Baik yang eselon II maupun eselon III," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus MT di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan tes tersebut akan menjadi salah satu indikator evaluasi kinerja dari jabatan yang mereka emban saat ini. Nantinya, dari evaluasi itu akan diketahui seperti apa kapabilitas dan kelayakan jabatan yang dipegang oleh pejabat bersangkutan.

Hasil evaluasi tersebut juga akan menjadi evaluasi mutasi jabatan. Meski begitu, ia mengatakan semua hasil tersebut akan diputuskan berdasarkan hasil tes yang digelar selama tiga hari mendatang.

"Jadi untuk eselon II akan kita lakukan evaluasi, sedangkan untuk  eselon III yang mengikuti seleksi ini akan kita lakukan promosi. Kita akan lihat potensi mereka," kata Firdaus.

Sementara itu, Pemko Pekanbaru juga akan membuka peluang bagi ASN untuk menempati jabatan kepala Dinas. Peluang itu terbuka bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai telah memenuhi kriteria dan memiliki daya saing.

Firdaus mengatakan sebagai ibu kota Provinsi, Kota Pekanbaru menjadi barometer kemajuan Riau. Dengan demikian, sangat pantas Pekanbaru memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik se-Riau.

"Kita ingin menjaring ASN terbaik yang bisa diajakan bekerja cepat, cerdas dan tepat untuk mewujudkan Kota Pemakanbaru Smart City Madani," tuturnya.

Pelaksana tugas Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Muhammad Jamil menambahkan, uji kompetensi dan evaluasi ini dilakukan untuk menggali potensi dari masing-masing pejabat. Khususnya pejabat eselon III yang nanti akan dipromosikan ikut dalam asesmen.

Sementara untuk pejabat eselon II, evalasi yang dilakukan ini adalah untuk menenpatkan pejabat yang tepat sesuai dengan keahlianya.

"Jadi bisa saja nanti ada pejabat eselon II yang menjabat di jabatan tertentu akan dipindah ke posisi lain jika hasil evaluasinya yang bersangutan tidak berkompeten lagi dijabatan tersebut," kata Jamil. (ant)