Benar ni, Dirut RSUD Arifin Ahmad Berniat Mundur?

Kamis, 20 Februari 2014

Ilustrasi

Pekanbaru, (radarpekanbaru.com) - Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Provinsi Riau Yulwiriati Moesa, mengaku dirinya berniat mundur sebagai Dirut RSUD, karena menurut peraturan, Dirut RSUD harus berlatar belakang pendidikan kedokteran.


"Disiplin ilmu saya apoteker, bukan dokter. Gara-gara saya bukan dokter, makanya Menteri Kesehatan tidak mau menghadiri peresmian gedung rawat inap kelas III RSUD Arifin Ahmad," kata Yulwiriati dalam sambutannya, Rabu (19/2/2014).

Menurut Yulwiriati, rencana mundur sebagai Dirut RSUD Arifin Ahmad bukanlah mendadak, bahkan sudah pernah pula disampaikannya kepada Gubernur Riau sebelumnya, Rusli Zainal. "Namun Pak Rusli ketika itu tidak memenuhi permintaan saya. Sehingga tanggung jawab sebagai Dirut RSUD tetap saya jalankan hingga kini," terangnya.

Ketika rencana mundur tersebut, Rabu siang, disampaikannya kepada Gubernur Riau yang baru dilantik, Annas Maamun, ternyata Annas juga tidak mengakomodirnya. "Bapak Annas mengatakan, bahwa Dirut RSUD Bagansiapiapi juga bukan dokter, melainkan apoteker," ujarnya.

Ditegaskan Yulwiriati, kalau Gubernur Riau tetap memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjabat sebagai Dirut RSUD Arifin Ahmad, maka amanah tersebut akan dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab. "Jabatan apa pun yang diberikan pimpinan kepada saya, termasuk jadi Dirut RSUD, akan saya laksanakan sepenuh hati," sambungnya.

Ketika ditanya, apakah keinginannya untuk mundur tersebut terkait dengan kritikan Gubernur Riau Annas Maamun tentang pelayanan di RSUD Arifin Ahmad. "Tidak ada kaitan dengan itu. Saya memang sudah lama ingin mundur, karena sejak tahun 2010 keluar aturan yang menegaskan bahwa Dirut RSUD latar belakangynya harus dokter," jawabnya. (ram)