Kami Minta Idris Laena Pergi Dari Rohul, Dia Ini Dalang Perpecahan Golkar

Sabtu, 23 September 2017

Anggota DPR RI asal Riau, Idris Laena diusir puluhan kader partai Golongan Karya saat menggelar Rapat Kerja Daerah

RADARPEKANBARU.COM- Anggota DPR RI asal Riau, Idris Laena diusir puluhan kader partai Golongan Karya saat menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) partai berlambang pohon beringin itu di Hotel Sapadia Pasir Pangaraian Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, Sabtu (23/9) sekitar pukul 11.00 Wib.

Pengusiran tersebut diwarnai kericuhan sehingga rapat mereka terganggu. Sejumlah kader merasa diprovokasi oleh Idris Laena yang dituding memihak salah satu kubu kepengurusan DPD II Partai Golkar Rokan Hulu. 

Saat Rakerda berlangsung, sejumlah kader dan simpatisan Partai Golkar Rokan Hulu tiba-tiba menerobos masuk ke Ballroom Hotel dan berteriak meminta Idris Laena yang juga menjabat sebagai Koordinator Wilayah DPP Partai Golkar Idris Laena agar keluar dari ruangan rapat.

"Kami minta Idris pergi dari Rohul. Dia ini dalang perpecahan Golkar Rohul. Harusnya dia mempersatukan kader, bukan memecah belah. Saya dan rekan-rekan yang usir dia tadi," ujar Ketua Bapilu DPD Golkar Rokan Hulu, Thamsir.

Keributan itu, terjadi beberapa saat sebelum agenda Laporan dari Ketua Panitia Pelaksana. Sejumlah kader yang merasa diprovokasi oleh Idris Laena masuk dari sebelah kanan Podium dan berteriak. Acara pun sempat dihentikan beberapa menit.

Bahkan, pengusiran itu dilakukan di depan sejumlah pejabat daerah Riau yang juga selaku pengurus partai yang dipimpin Setyo Novanto itu. Di lokasi, terlihat Ketua DPD I Golkar Riau Arsyadjuliandi Rachman (Gubernur Riau), Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli dan Bupati Rokan Hulu Suparman serta sejumlah Petinggi Golkar Riau. Mereka tak bisa berbuat banyak saat pengusiran terjadi.

Pasalnya, kekesalan para kader Golkar sudah memuncak dengan sikap Idris Laena yang dituding memprovokasi dengan cara memecah belah kader di Rokan Hulu. Namun, aksi itu terpaksa dihentikan oleh panitia dan kader Golkar lainnya.

Thamsir menuding, Idris Laena sebagai dalang perpecahan kader Golkar di Negeri Seribu Suluk itu yang membuat kepengurusan DPD II Partai Golkar Rokan Hulu, terbelah menjadi dua kubu. Selain diusir dari ruangan rapat, Idris juga diminta untuk angkat kaki dari Kabupaten Rokan Hulu saat itu juga.

Dikatakan Tamsir, keributan ini berawal dari adanya dua kubu kepengurusan partai Golkar di Rokan Hulu. Kubu pertama, yaitu hasil Musda yang digelar 7 Februari 2017 lalu di Hotel Netra, Ujung Batu, yang mengangkat Ketua Fraksi Golkar di DPRD Rokan Hulu, Nono Patria Pratama, sebagai Ketua DPD II terpilih.

Sehari kemudian, kubu kedua muncul sebagai Musda tandingan di Hotel Sapadia, Kecamatan Pasir Pangaraian Kabupaten Rokan Hulu, yang memilih Sari Antoni sebagai Ketua. Saat penggelaran Musda yang memilih Sari Antoni ini, Idris Laena hadir secara langsung mewakili utusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Kehadiran Idris ini, dinilai Thamsir sebagai bentuk keberpihakan DPP terhadap kandidat Calon. "Harusnya dia sebagai DPP tak berpihak. Kader Golkar di Rokan Hulu jadi terpecah ini," ketus Thamsir. (ded)
 

/merdeka.com/