Disaat Daging Kurban Melimpah Bulog Riau Justru Pasarkan Lima Ton Daging Beku

Jumat, 01 September 2017

Idul Adha 2017 Rakyat Kebanjiran Daging Hewan Kurban

RADARPEKANBARU.COM - Aneh Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau-Kepulauan Riau, disaat daging melimpah pada Idul Adha 1438 Hijriah ini Bulog justru gencar menjual daging kerbau beku asal India sebanyak lima ton ke wilayah setempat, alasannya guna menstabilkan harga pasar yang relatif tinggi Rp120.000/kg.  

Padahal disaat daging langka di pasaran Bulog seolah tutup mata, ogah melakukan penjualan daging.     

"Daging kerbau beku baru tiba Selasa (29/8) di Pekanbaru, Kamis hari ini baru mulai kami pasarkan, " kata Humas Bulog Divre Riau-Kepri, Hendra Gunafi kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.     

Pengakuan Hendra Bulog memang mengajukan pengiriman daging kerbau beku India ke Jakarta sebesar lima ton. Tujuannya untuk dipasarkan di wilayah kerja Riau-Kepri dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat untuk keperluan Idul Adha.       

Setelah Idul Fitri 1438 Hijriah berlalu, katanya, Bulog kembali mengajukan penambahan daging beku ke pusat sebanyak lima ton.       

Menurut Hendra pengajuan penambahan pasokan daging kerbau ini untuk tetap menyediakan kebutuhan pada momen perayaan keagamaan.       

Selain itu juga mengingat animo masyarakat Riau umumnya sangat tinggi terhadap daging kerbau beku asal India.        

"Untuk fungsi stabilisasi, Bulog berusaha menjaga harga agar pasokan stok yang besar di pusat dapat menjadi penyeimbang, karena daging beku ini dapat menjadi solusi terhadap sapi segar yang dijual di pasar berkisar Rp110.000-Rp120.000/kg," tuturnya.     

Sementara, sebut dia, daging beku yang dijual Bulog hanya Rp80.000/kg, ada selisih harga jual antara Rp120.000/kg dengan Rp80.000/kg cukup signifikan.        

Disinggung penjualan daging ini seiring akan adanya pemotongan hewan kurban ia menyatakan sejauh ini tidak akan berpengaruh karena memang fungsi daging beku untuk pasokan agar di masyarakat ketersediaannya cukup. Apalagi secara umum, akunya, konsumennya bukan hanya muslim termasuk non muslim.

"Kan tidak semua dapat daging kurban, masih ada masyarakat lain butuh daging, sekaligus untuk stabilisasi harga, " tegasnya.        

Berbicara pemasaran tentu menyasar kabupaten/kota di Riau sesuai permintaan dan kemampuan gudang setempat untuk kepemilikan lemari penyimpanan.        

Ia menambahkan bahwa Bulog sudah melakukan pengadaan daging kerbau beku sejak awal Ramadan 1438 Hijriah. Kala itu pihaknya melakukan pengiriman sebanyak tiga kali.        

Tahap pertama sepekan sebelum Ramadhan masuk lima ton, kemudian pertengahan bulan suci tambah lagi enam setengah ton dan menjelang Idul Fitri bertambah tiga setengah ton.        

"Dari total 15 ton daging beku kerbau habis terjual," tambahnya.

Prilaku Bulog mendapat tanggapan miring dari masyarakat , Romzizi dari Komunitas Pemerhati Rakyat Miskin Riau menilai Bulog hanya over acting, bukan atas dasar kepedulian terhadap Rakyat.

"Bulog saya kira hanya over acting, mengeluarkan kebijakan tidak tepat, oknum Bulog Riau harus dilakukan Revolusi mental," tegasnya. (ANT)


Editor : Jufrizen