Demo karyawan & teror molotov buat bos PT TransJakarta

Kamis, 15 Juni 2017

illustrasi Internet

RADARPEKANBARU.COM - PT Trans Jakarta tengah diterpa masalah serius mengenai nasib karyawannya. Mereka berdemo dan melakukan aksi mogok, menuntut perbaikan nasib agar diangkat menjadi karyawan tetap. Bahkan sehari setelahnya, kediaman Direktur Utama PT TransJakarta, Budi Kaliwono, mendapat serangan bom molotov dari orang tak dikenal.

Masalah nasib karyawan PT TransJakarta, lantaran banyak di antara mereka bekerja lama tak kunjung mendapat kejelasan. Salah seorang karyawan Trans Jakarta Firdaus (34) mengungkapkan, sudah banyak teman-temannya yang bekerja belasan tahun namun tak kunjung berstatus menjadi karyawan tetap. Dia menambahkan, mereka harus melakukan kontrak ulang setiap tiga bulan. Sehingga nasib karyawan bus berwarna biru itu semakin tidak jelas.

"Jadi selama ini bertahun-tahun hanya PKWT kondisinya, bahkan ada sampai 12 tahun. Kita melihat bahwa sebenarnya yang tiga bulan kerja di rezim saat ini bisa diangkat jadi karyawan, tapi yang sudah bekerja bertahun-tahun tidak pernah diangkat atau ditesting untuk menjadi karyawan," kata Firdaus saat demo, Senin lalu.

Budi menyebut, tuntutan tersebut masih perlu dipertimbangkan. Karena PT TransJakarta masih harus melakukan pembenahan administrasi di HRD pada masa PT TransJakarta belum berdiri. "Sebenarnya enggak gitu juga bahwa ini kan proses lagi kita lakukan juga pembenahan ke-HRDnya masa yang lalu," kata Budi di Balai Kota, Rabu kemarin.

"Jadi, TransJakarta itu berdiri dari tahun 2004, sedangkan PT TransJakarta baru ada di tahun 2015. Tahun 2014 berdiri tahun 2015 baru mulai beroperasi. Nah, 2004-2015 itu kita statusnya kita enggak tahu. Kalau sekarang kalau tuntutannya menjadi tetap kan kami harus mempertimbangkan dulu yang sebelum tahun 2015 itu bagaimana," tuturnya.

Di sisi lain, Mengenai insiden teror bom molotov, Budi mengaku kediamannya kini mendapat penjagaan ketat dari kepolisian. Budi belum bisa memastikan siapa penyerang rumahnya itu. Namun, dia meyakini itu bukanlah karyawan dari PT TransJakarta. "Saya enggak tahu, saya enggak bisa duga. Tapi kok saya yakin ini bukan karyawan. Saya yakin bukan," tegasnya.

Kejadian teror molotov terjadi pada Selasa (14/6) lalu. Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, menduga pelaku pelemparan bom molotov di rumah bos PT TransJakarta di Jalan Bandeng II, Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur, berjumlah dua orang. "Ya kurang lebih kalau enggak salah lebih satu ya," ujar Andry.(mrdk)