Warga Pekanbaru Keluhkan Pemadaman Listrik Tiga Jam

Selasa, 30 Mei 2017

illustrasi Internet

RADARPEKANBARU.COM - Sejumlah warga di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengeluhkan gangguan layanan listrik PLN selama tiga jam lebih saat warga muslim beribadah di masjid pada malam Ramadan.

"Malam tadi, begitu jamaah Masjid Nurul Falah ingin melaksanakan Isya. Tiba-tiba, listrik PLN padam," ujar Rika (31), warga yang tinggal tak jauh dari masjid terletak di Kelurahan Delima, Pekanbaru, Selasa.

Tidak cuma di mesjid, bebernya, tetapi PT PLN (Persero) Area Pekanbaru juga memadamkan sebagian wilayah di Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan di "Kota Bertuah", julukan bagi Pekanbaru. Kondisi listrik padam tersebut terjadi selama tiga jam lebih yang dimulai Senin (29/5) sekitar pukul 19.45 Wib hingga jam 22.57 Wib baru menyala.

"Untuk malam pertama sampai ke tiga aman, tapi malam ke empat Ramadan. Mungkin ini imbas dari pemadaman total di Ujung Batu (Kabupaten Rokan Hulu), kemarin malam," terang Rika.

Toni (59), warga di kelurahan yang sama mengatakan, umat muslim di Pekanbaru termasuk bisa untuk bersabar, walau perusahaan berplat merah itu hanya berupaya tidak padamkan listrik selama Ramadan.

Sebab, lanjutnya, bila terjadi gangguan bersifat dari alam, maka PT PLN (Persero) bisa jadi melakukan pemadaman karena jaringannya sudah pasti terganggu. Ia mengatakan selama di Ramadhan itu, kan ada beberapa momen yang tak boleh listrik padam. Seperti saat berbuka, tarawih, tadarus dan sahur.

"Momen itu kan, sangat sakral bagi umat muslim. Hendaknya PLN hindari pemadaman waktu-waktu ini. Jika tidak, maka penyerangan terhadap fasilitas PLN oleh warga berpotensi terulang," tegas Toni.

Sebelumnya, pada Minggu (28/5) ratusan warga di Kabupaten Rokan Hulu berunjuk rasa dan berujung merusak kantor cabang PLN setempat akibat listrik padam berjam-jam sebelum buka puasa hingga malam hari.

Dwi Suryo Abdullah, Manajer SDM dan Umum PLN Riau dan Kepri mengaku, pihaknya akan berupaya tidak ada pemadaman listrik selama Ramadhan 1438 Hijriah.

"Bukan masalah dijamin, kami tidak bisa menjamin, hanya Allah (yang bisa menjamin), tetapi kami berupaya," katanya. Ia menerangkan sejauh ini kebutuhan listrik di Provinsi Riau saat beban puncak masih bisa dipenuhi sesuai kapasitas yang ada.

Menurut dia, per 22 Maret 2017, beban puncak listrik Riau mencapai 615 MW. "Artinya saat beban puncak 22 Maret 2017 lalu kebutuhan listrik Riau sudah mencapai 615 MW," tegasnya.(antr)