Muhammadiyah Mengecam Tindakan Aksi Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Sabtu, 27 Mei 2017

foto internet

RADARPEKANBARU.COM – Sebanyak 15 orang teridentifikasi menjadi korban teror bom di kawasan terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menanggapi kejadian teror tersebut, Haedar mengecam tindakan bom bunuh diri di Kampung Melayu, apapun motif dan tujuan serta siapapun pelakunya tidaklah dibenarkan oleh agama dan moral publik.

Haedar juga meminta pihak yang berwajib agar mengusut tuntas secara objektif apa yang sebenarnya terjadi dan siapa pelaku pemboman itu agar tidak menimbulkan berbagai asumsi dan dugaan di kalangan masyarakat.

“Kepolisian tampaknya perlu semakin meningkatkan profesionalitasnya yang prima agar kasus seperti ini terungkap dengan benar. Publik juga  masih menanti pengungkapan kasus penyiraman sadis terhadap Novel Baswedan yang hingga kini masih misteri, padahal itu kasus mengerikan,” kata dia, Kamis (25/5).

Dia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing, serta tidak mengembangkan asumsi-asumsi yang dapat menimbulkan prasangka antarkomponen bangsa. “Hendaknya tetap dijaga agar situasi kehidupan nasional tetap kondusif,” imbuhnya.

Pasca Pilkada 2017 kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia saat ini sebenarnya relatif sudah kondusif maka jangan terpengaruh dan mengembangkan asumsi yg bermacam-macam dengan bom Kampung Melayu tersebut.

Lebih-lebih jelang menyambut bulan Ramadhan, baik umat Islam maupun seluruh warga  Indonesia seyogyanya mengedepankan suasana tenang, damai, toleran, dan saling memaafkan. “Sambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih untuk beribadah, serta tumbuhkan jiwa kebersamaan yg baik,” ujar Haedar.

Haedar pun berharap agar segenap komponen bangsa hendaknya terus mengembangkan sikap kebersamaan, dialog, dan silaturahim yang dapat meneguhkan ke-Indonesiaan sekaligus menyatukan potensi untuk memecahkan masalah-masalah nasional secara kolektif.