Unjuk Rasa Ribuan Lansia Venezuela Diwarnai Bentrokan

Sabtu, 13 Mei 2017

foto internet

RADARPEKANBARU.COM – Usia lanjut tidak menghalangi sejumlah kakek-nenek di Venezuela untuk menentang pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Ribuan orang lanjut usia (lansia) turun ke jalan di Ibu Kota Caracas dan juga sejumlah kota lainnya untuk memprotes pria berusia 54 tahun itu.

Para lansia itu bahkan terlibat bentrokan dengan polisi. Sambil melepaskan pukulan, para lansia meminta polisi untuk menghormati mereka. Krisis dalam segala sektor di Venezuela turut dirasakan oleh para lansia tersebut, tidak hanya kelompok usia produktif dan anak-anak.

“Saya di sini untuk membela cucu-cucuku, untuk mempertahankan negaraku,” tutur seorang kakek berusia 78 tahun bernama Rafael Colmenares dalam demonstrasi di Caracas, mengutip dari BBC, Sabtu (13/5/2017).

Venezuela saat ini sedang menghadapi krisis bahan-bahan pokok, termasuk obat-obatan dan peralatan medis. Banyak yang beranggapan para lansia turut menjadi korban krisis tersebut, utamanya krisis yang menjangkiti sistem kesehatan.

Polisi sempat berupaya memblokir akses menuju jalan protokol di Caracas dan menggunakan semprotan merica untuk mengontrol para lansia. Massa sempat teralihkan, tetapi berhasil mencapai kantor pusat ombudsman. Di sana, mereka mengadukan perlakuan pasukan keamanan yang dituduh menggunakan kekerasan terhadap para lansia.

Sedikitnya 39 orang tewas sejak gelombang protes dimulai enam pekan lalu. Protes besar-besaran dipicu oleh upaya Mahkamah Agung (MA) untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Majelis Nasional yang dikuasai oposisi pada 29 Maret 2017.

MA Venezuela kemudian membatalkan upaya pengambilalihan kekuasaan beberapa hari kemudian. Akan tetapi, kalangan oposisi sudah mendapatkan momentum untuk melawan. Demi menekan Presiden Nicolas Maduro, oposisi mulai memimpin unjuk rasa yang terus berlangsung hingga Jumat 12 Mei kemarin.