Soal Tahanan Kabur, Polda Riau Luruskan Isu Penyanderaan Anak

Sabtu, 06 Mei 2017

foto internet

RADARPEKANBARU.COM - Beredar kabar terkait kaburnya tahanan di Rutan Kelas IIB, Pekanbaru. Polda Riau mengkonfirmasi isu ada tahanan yang sempat menyandera anak sebagai kabar tidak benar.

Kabar yang beredar sebelumnya adalah soal penyanderaan seorang anak dan perampasan motor oleh 3 dari sekitar 200 tahanan yang kabur. Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo mengatakan tidak ada perampasan dan penyanderaan namun hanya pemaksaan oleh tahanan.

"Nggak ada perkelahian, yang luka nggak ada. Bahkan ada berita katanya yang lari sampai menyandera anak kecil, nggak ada itu. Yang informasi di lapangan bukan merampas, tapi dipaksa untuk mengantarkan," kata Guntur kepada detikcom, Sabtu (6/5/2017).

Guntur mengatakan pemaksaan tersebut menimbulkan adu mulut. Akibatnya, warga terpancing keluar dan ikut mengamankan tahanan yang kabur tersebut.

"Tahanan yang kabur bilang 'antar saya ke sana', akhirnya karena nggak mau kan agak bertengkar mulut. Dan masyarakat keluar dan mereka bilang ini tahanan yang keluar. Ditangkap dan diamankan oleh orang banyak," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga orang tahanan yang kabur dari Rumah Rahanan (Rutan) Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, sempat dipukuli massa. Dikabarkan, 3 tahanan ini sempat menyandera anak.

Peristiwa itu disebut terjadi di Jl Sumatera, Kulim, Kecamatan Tenayan Raya. Seorang warga bernama Widiarso (30) mengatakan awalnya warga melihat ada tiga orang setelah salat Jumat merampas sepeda motor yang dibawa oleh anak-anak usia 9 tahun.

"Setelah merampas sepeda motor, anak itu tetap mereka bawa sebagai sandera," kata Widi, Jumat (5/5).(dtk)