Gubernur Riau: Bidan Ujung Tombak Keluarga Berencana

Kamis, 13 April 2017

Gubernur Riau ,Arsyadjuliandi Rachman

RADARPEKANBARU.COM- Para tenaga bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menjadi ujung tombak dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan program KB di masyarakat sangat ditentukan oleh para bidan yang khas dengan seragam putihnya itu.

"Saya mendapat laporan, ada 12 ribu lebih bidan di Riau. Saya berharap bidan-bidan ini semangat karena tentu jadi ujung tombak untuk keberhasilan program KB ini," kata Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman saat membuka acara Pencanangan Bhakti Sosial IBI KB Kesehatan Tingkat Provinsi Riau Tahun 2017 di GOR Kaharudin Nasution, Rumbai, Selasa (11/04/2017).

 

Hasil gambar untuk program KB harus menjadi komitmen semua pihak

a
Gubri mengakui bahwa pertumbuhan penduduk di Riau cukup tinggi sekitar 3,59 persen. Namun angka itu menjadi tinggi karena persoalan migrasi.

"Kalau untuk masyarakat di Riau sendiri sebenarnya pertumbuhannya rendah sekitar 1 persen. Tinggi karena banyaknya masyarakat dari provinsi lain yang pindah ke Riau," ucap pria yang akrab disapa Andi Rachman itu.

Gubri Andi lalu meminta agar program penyuluhan KB di Riau juga ditujukan kepada warga pendatang.

"Kita semua masyarakat Indonesia. Tapi sesuai data, migrasi ke Riau sangat tinggi," ulasnya.

Gubri Andi mengatakan, ke depan persoalan pertumbuhan penduduk akan menjadi masalah besar tidak saja di Indonesia tapi dunia. Bumi yang sebenarnya hanya mampu menampung 3-4 miliar manusia, kini bahkan sudah dihuni oleh hampir 8 miliar manusia.

"Krisis pangan dan energi akan terjadi," ungkapnya.

Itu sebabnya, Gubri Andi mengatakan bahwa program KB harus menjadi komitmen semua pihak. Gubri didampingi istri Hj Sisilita Arsyadjuliandi dan Penjabat Wako Pekanbaru Edwar Sanger. Hadir juga Sekretaris Utama BKKBN Pusat Mariana. (*)

Capaian program Keluarga Berencana (KB) atau familly planning di Riau masih harus dioptimalkan.

Hal tersebut disampaikan Arsyadjuliandi Rachman. Ia menegaskan, Riau menghadapi berbagai tantangan dalam menyukseskan program KB, namun sudah ada komitmen yang kuat untuk menyelesaikannya.

“Riau menghadapi berbagai tantangan dan kita memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikannya,” tegasnya.

Dijelaskan, ada beberapa hal yang menjadi agenda pemerintah Provinsi Riau terkait program KB dan kesehatan reproduksi sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Agenda itu, antara lain peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata, pembinaan remaja, peningkatan efektifitas advokasi serta Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), penguatan peran dan fungsi keluarga, serta Penguatan kelembagaan Keluarga Berencana (KB).

Komitmen pemeprov Riau, kata Arsyadjuliandi Rachman, ditunjukan melalui kebijakan, program, dan pendanaan, koordinasi yang harmonis dan sinergis antara pemerintah pusat dan daerah, menggerakan masyarakat, serta kerja sama yang baik dengan global dan sektor swasta yang dilandasi dengan semangat gotong royong.

“Sehingga, kita berkeyakinan bahwa program Keluarga Berencana akan berhasil,” ujarnya.

Arsyadjuliandi Rachmanjuga menjelaskan, hak bagi setiap masyarakat untuk memiliki keluarga dan keluarganya harus hidup sejahtera. Oleh karena itu, pembinaan masyarakat dalam Gerakan Keluarga Berencana di Indonesia diarahkan juga pada upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dalam berkeluarga harus merencanakan bagaimana hidup keluarga yang sejahtera, merencanakan kemandirian ekonomi keluarga, merencanakan keluarga yang berpendidikan, dan merencanakan keluarga yang sehat.

“Keberhasilan program Keluarga Berencana tersebut akan memberikan manfaat bagi generasi masa depan dan negara dalam mengelola kehidupan yang lebih sejahtera,” ujarnya. (Adv)