Jarmalis 'Permalukan' Orang Tua Siswa Penerima Bantuan

Ahad, 09 Februari 2014

Kepala SDN 018 Siakhulu JarmalisBagikan Bantuan pakaian seragam untuk 110 siswa miskin, Selasa (4/2/2014) di SDN 018 Siakhulu.                    &

Siakhulu,( radarpekanbaru.com ) - Kepala SDN 018 Siakhulu Jarmalis permalukan orang tua siswa penerima bantuan bernama ahmad orang tua dari Rama Putra siswa kelas 1V dan Dian Permata Sari kelas 3 di SDN 018 Siakhulu, peristiwa memilukan dan memalukan ini di alami Ahmad saat penyerahan bantuan pakaian seragam untuk 110 siswa miskin, selasa (4/2/2014) di SDN 018 Siakhulu.                            

Pasalnya, bantuan sudah di terima oleh Ahmad, tapi di ambil lagi oleh pihak sekolah dengan alasan salah nama, padahal paket bantuan dari pemda Kampar  berupa 2 stel pakaian seragam, sepatu dan tas sudah di serahkan kepada Ahmad oleh kepala UPTD P&K Siakhulu Iskandar M.pd di dampingi tokoh masyarakat Evan Evandro sebagai utusan masyarakat.               
      
Bahkan Ahmad orang tua dari siswa Rama Putra dan Dian Permata Sari sangat gembira dan sangat berterimakasih kepada pemda Kampar, terlihat saat menerima bantuan tersebut, Ahmad berkali kali kali mengucapkan kata terimakasih kepada tokoh masyarakat Evan Evandro, namun sayangnya kebahagian pria berusia 62 tahun ini di balas dengan kekecewaan yang amat mendalam, malu bercampur sedih terlihat di wajah pria paruh baya tersebut.                           

Karna setelah kepala UPTD P&K Siakhulu Iskandar M.pd dan Evan Evandro pergi meninggalkan sekolah tersebut, barang bantuan tersebut di ambil lagi oleh pihak sekolah, dengan berbagai alasan, dari mulai salah nama hingga jurus pamungkas untuk berkelit dari sang kepala sekolah Jarmalis S.pd bahwa kedua anak Ahmad yakni, Rama Putra dan Dian Permata Sari baru 2 bulan sekolah di SDN 018 Siakhulu.                           

Ahmad mencoba mempertanyakan permasalahan ini kepada kepala SDN 018 Jarmalis S.pd, namun jawabannya tetap sama, ada kesalahan nama dan siswa tersebut baru 2 bulan di SDN 018, sedangkan data siswa penerima bantuan adalah data 1 tahun yang lalu, ujarnya sambil terus sibuk membagikan bantuan kepada siswa lain tanpa memberikan solusi yang bisa mengobati kekecewaan Ahmad dan kedua anaknya yang masih berharap bisa menerima bantuan tersebut.                            

Ahmad mengaku tidak masalah meskipun tidak menerima bantuan, tapi jangan di permalukan seperti ini, saya di minta datang ke sekolah untuk menerima bantuan, ternyata cuma di permalukan di hadapan orang banyak, saya kawatir akan berdampak kepada ke dua anak saya, karna merasa malu terhadap teman temannya di sekolah ini, Ahmad juga menambahkan bahwa selain Rama Putra dan Dian Permata Sari, masih ada dua orang katanya yang putus sekolah karna ketiadaan biaya, bahkan tempat tinggal saja masih numpang sama anaknya yang tua, kami memang orang miskin tapi jangan di permalukan seperti ini, imbuhnya dengan nada kecewa.   
                          
Di tempat terpisah kepala UPTD P&K Siakhulu Iskandar M.pd kepada Better berjanji akan menyelesaikan permasalah ini, saya akan tanya kepala sekolahnya apa alasannya bisa terjadi kekeliruan seperti ini, tandasnya menjelaskan.  (Erik)