Gubernur Riau Gagal Raih SPS Riau Award 2017, Bupati Syamsuar Raih Advertising Relationship

Ahad, 26 Maret 2017

5 tokoh yang menerima penghargaan SPS Riau Award 2017 dari banyak nama dan tokoh yang menjadi nominator.

RADARPEKANBARU.COM— Serikat Perusahaan Pers (SPS) memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh berpengaruh di Bumi Lancang Kuning-Riau, untuk berbagai kategori.

Melalui seleksi yang cukup ketat,setidaknya ada 5 tokoh yang menerima penghargaan SPS Riau Award 2017 dari banyak nama dan tokoh yang menjadi nominator.

Cukup mengejutkan , Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman tereliminasi dan gagal meraih penghargaan, hal ini diketahui setelah panitia membacakan nama-nama tokoh peraih penghargaan pada kegiatan puncak SPS Media Expo dan SPS Riau Award 2017 di Mal SKA Pekanbaru,Minggu (26/3/2017).

Lima tokoh yang menerima penghargaan SPS Riau Award 2017, di panggil namanya satu persatu oleh ketua Panitia Pelaksana SPS Media Expo dan SPS Riau Award 2017, Satria Utama Batubara, untuk naik keatas panggung.

Berikut 5 tokoh yang menerima penghargaan SPS Riau Award 2017:

Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara sebagai Sahabat Pers Serikat Perusahaan Pers Cabang Riau.

Walikota Dumai, H. Zulkifli A.S, atas konsistensinya sebagai Event Relatiaonship Perusahan Pers di Riau.

Bupati Bengkalis, H.Amril Mukminin, sebagai kepala daerah Anti Hoax, atas konsistensinya memerangi berita hoax.

Bupati Siak,H. Syamsuar, sebagai Advertising Relatiaonship. Atas konsistensi bekerjasama di bidang Periklanan dengan Perusahaan Pers di Riau.

Bupati Indragiri Hilir,H M. Wardan, sebagai Advertising Relatiaonship. Atas konsistensi bekerjasama di bidang periklanan dengan Perusahaan Pers di Riau.


Dalam ivent ini Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman hanya mengutus Kepala Diskominfo Riau untuk menyampaikan kata sambutan.

Dalam sambutannya Gubri yang diwakili Kepala Diskominfo Riau Yogi, hanya menyampaikan pesan normatif dan datar,intinya sangat sepakat berita hoax tidak diberi tempat di media massa.

Gubri yang diwakili Yogi juga tercatat salah dalam menyebut kepanjangan SPS, dari yang kepanjangan seharusnya Serikat Perusahaan Pers, namun terbacakan Serikat Pekerja Pers.

"Kepada Serikat Pekerja Pers, terutama yang bergabung di SPS Cabang Riau diharap bisa mengontrol dan ikut bersama-sama membendung dan melarang berita hoax. Karena kata Gubri, bila berita menyesatkan ini dibiarkan terbit di media massa, maka efeknya sangat buruk di masyarakat," katanya.

Belum diketahui apakah ini ada unsur kesengajaan dalam teks pidato Gubri yang dibacakan anak buahnya, mengingat kesalahan perbedaan makna kata ini cukup fatal.

Selanjutnya terpantau Radar, Ketua SPS Cabang Riau H Zulmansyah Sekedang juga memberikan kata sambutan.

Zulmansyah secara tegas menyebutkan, bila ada pihak-pihak yang dirugikan okeh berita media, kalau media yang tergabung di SPS Cabang Riau tentu akan dilakukan pembinaan. Tapi, kata Zulmansyah, kalau bukan tergabung di SPS bisa sama-sama dibinasakan.

"Kalau terkait dengan pemberitaan media, apalagi medianya bergabung ke SPS Cabang Riau, sebaiknya didulukan hak jawab. Tapi kalau memang berita hoax yang dipublikasikan, ya silahkan saja Pak Kapolda lakukan proses secara hukum," ujarnya, disambut tepuk tangan hadirin.

Uniknya Bupati Siak, H. Syamsuar juga kompak mengikuti Gubri , tidak hadir ke Acara SPS Award, hingga penjemputan tropi penghargaan keatas panggung hanya diwakilkan melalui pejabat utusannya.

Usai penyerahan SPS Award ini, para penerima award bersama-sama membubuhkan setempel lima jari ke kain putih. Sebagai simbol bersama-sama menolak berita hoax atau berita menyesatkan. Kapolda Riau bersama sejumlah kepala daerah ikut menandatangani kain putih penolakan berita hoax dengan setempel lima jari bertinta warna warni yang telah disiapkan panitia.(radarpku/bun)