Pelaku Penista Agama di Siak Hulu Akhirnya Mengaku

Jumat, 24 Maret 2017

Sejumlah Aktivis FPI dan Masyarakat Meminta Penjelasan Kepada Pihak Kepolisian (Foto Kiriman Muhammad Khalid Tobing)

RADARPEKANBARU.COM - Dugaan penistaan agama yang dilakukan SS, oknum mahasiswa yang berdomisili di Siak Hulu, Kabupaten Kampar Provinsi Riau membuatnya harus mendekam ditahanan Mapolda Riau.

Postingan SS di Instagram pribadinya menyulut amarah orang-orang. Polisi pun mengambil langkah cepat dan mengamankannya ke Polsek Siak Hulu. Lalu pada Kamis (23/3/2017)), perkaranya dilimpahkan ke Mapolda Riau karena menyakut ITE.

Kapolda Riau Irjen Zulkarnain sempat menemui SS di kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus, tempat pelaku diproses. Kepada Jenderal bintang dua tersebut SS mengakui, bahwa memang dirinyalah yang memposting penghinaan itu.

Sebelumnya SS sempat berdalih kalau postingan di Instagram ini bukan 'kerjaan' dia, melainkan dibajak orang lain. Ia berbohong dengan alasan takut. "Awalnya dia tidak mengakui (melakukan postingan, red), hoax-lah gitu kira-kira," ungkap Irjen Zulkarnain.

"Dia melakukan itu (berbohong) karena ketakutan, takut kepada keluarga (ibu bapaknya) dan pacar. Sebab dia tidak mengira dampaknya bisa begini. Setelah menyadari bahwa polisi pasti bisa mengungkap apakah hoax atau tidak, dia akhirnya mengaku," beber Kapolda.

"Tadi saya dan pak ustad (perwakilan Ormas Islam, red) sudah bertemu dia (saat ditahan), dia meminta maaf atas perbuatannya. Ya sesama muslim kita harus saling memaafkan, namun proses (hukum) akan tetap berjalan," tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, SS mengaku nekat memposting dugaan penistaan agama dipicu rasa sakit hati. Secara pribadi dirinya merasa dihina dan dilecehkan. Namun ternyata apa yang ia lakukan ini justru berbuntu panjang dan menyeretnya ke sel.

Keluarga Sonny Memohon Maaf Kepada Umat Islam

 

Foto Muhammad Khalid Tobing.


Keluarga besar Sonny Suasono Panggabean (SSP), terduga pelaku penistaan agama Islam melalui akun media sosial (medsos) Instagram memohon maaf kepada seluruh umat Islam.

Permohonan maaf itu disampaikan, Kamis (23/3/17) malam, melalui pesan WhatsApp (WA). Bahkan, ayah SSP, Sabar Manahan mengirimkan surat permohonan tertulis yang ia tandatangani atasnama keluarga besar Panggabean.(radarpku/gr/rtc)