Tak Puas Jawaban Dari Datuk Seri Setia Amanah, Ratusan Warga Melayu Sakai Tetap Blokir Jalan

Rabu, 15 Maret 2017

Tak Puas Jawaban Dari Datuk Seri Setia Amanah, Ratusan Warga Melayu Sakai Tetap Blokir Jalan

RADARPEKANBARU.COM - Ratusan warga Melayu Sakai yang telah berjalan kaki dari Kandis, Kabupaten Siak sejauh 100 kilometer lebih ke Pekanbaru melakukan unjuk rasa dan memblokir Jalan Sudirman depan Kantor Gubernur Riau.

"Untuk sementara lalu lintas Jalan Sudirman depan Kantor Gubernur dialihakn ke Jalan Gajah Mada. Pengunjuk rasa masih menduduki badan jalan," kata Kepala Sub Bagian hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Pekanbaru, Ipda Dodi Vivino SH, MH di lokasi unjuk rasa, Rabu.

Ratusan Suku Sakai ini terdiri dari pria, wanita segala usia, bahkan anak-anak. Dari Kandis 700 orang, namun sampai di Pekanbaru 350 orang karena kelelahan, dehidrasi, dan pingsan. Mereka menuntut lahannya yang yang ditudingnya diduduki Perusahaan Kelapa sawit PT.  Ivo Mas Tunggal.

Koordinator Lapangan Aksi, Roni menyampaikan bahwa masalah ini sudaj berpuluh tahun terjadi. Tapi pemerintah mulai dari camat hingga Bupati Kabupaten Siak tak bisa menyelesaikan. Oleh karena itu, mereka meminta kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk menyelesaikannya.

"Perusahaan datang menghadapi masyarakat, kata perusahaan minta sama pemerintah. Tapi pemerintah bilang untuk apa capek-capek pulang saja. Camat, bupati katanya selalu nanti kami fasilitasi, tapi sudah puluhan tahun hasilnya kami tak punya rumah. Perusahaan bilang silahkan bawa rumahnya tapi tanah milik perusahaan," orasinya.

Oleh karena itu, lanjutnya, demi kepentingan Suku Sakai pihaknya takkan pernah mundur dan takkan pulang kalau belim ada jawaban. Untuk tanah sekitar 24 ribu hektare, Suku Sakai meminta Gubernur Riau, arsyadjuliandi Rachman menandatangani surat pakai materai bahwa tanah itu milik mereka.

"Itu kalau Pemprov Riau masih menganggap kami sebagai pribumi di sini," ungkapnya.

Datuk Seri Setia Amanah , Arsyadjuliandi Rachman didampingi Kepala Kepolisian Resor Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mendatangi langsung para Suku Sakai. Datuk menjawab baru tahu permasalahannya dan memberikan pengertian bahwa setiap pemerintah ada kewenangannya.

"Tidak mungkin hanya datang bicara lalu minta saya keluarkan pernyataan. Itu di luar kewenangan saya, jadi anda ingin saya bekerja tak benar. Sabar dulu, kami ingin data lainnya seperti apa kejadian tahun 1982 itu dan seterusnya. Kita kumpulkan data dulu lalu bekerja, tak mungkin saya menandatangani sesuatu yang di luar kewenangan saya," ungkap Arsyadjuliandi Rachman yang juga Gubernur Riau ini.

Mediasi menemui kebuntuan dan Gubernur kembali dari depan pagar ke Gedungnya. Sementara warga Suku Sakai akan tetap bertahan di jalan sampai tuntutannya dipenuhi.

Polresta Pekanbaru dalam hal ini menyiapkan pengamanan sebanyak 222 personel terdiri dari berbagai satuan. Dalam cuaca yang terik personel termasuk para polisi wanita juga turut menjaga.(*/ant)