DPRD Pekanbaru: Awasi Pedagang Nakal Yang Mengambil Kesempatan Dari Banjir

Rabu, 08 Maret 2017

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM- - DPRD Kota Pekanbaru, Riau meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat untuk mengawasi harga bahan pokok dari spekulan yang mengambil kesempatan dari bencana longsor dan banjir di Kabupaten 50 Kota yang telah membuat jalan Sumbar-Riau terputus.

"Saat ini harga sembilan bahan pokok (sembako) terutama untuk harga sayur-mayur alami kenaikan diprediksi akibat putusnya jalur lalu lintas Sumbar-Riau," kata anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Yurni di Pekanbaru, Selasa.

Yurni mengemukakan, dengan pengawasan langsung ke pasar, maka antisipasi adanya pihak-pihak yang memanfaatkan keadaan untuk menaikkan harga bisa dilakukan.

"Disperindag harus rutin melakukan kroscek terhadap harga-harga kebutuhan pokok di lapangan," tuturnya.

Anggota legislator ini mengaku tidak ingin bencana alam menjadi ajang pemanfaatan bagi oknum pedagang untuk mengambil untung tidak wajar. Sehingga memicu kepada inflasi dan mempengaruhi ekonomi daerah.

"Jangan sampai bencana alam tanah longsor yang memutuskan jalur Sumbar-Riau rawan dimanfaatkan oknum-oknum pedagang nakal," tegasnya.

Menurut politisi PAN ini Pemko melalui dinas terkait juga dapat mengambil tindakan secepatnya agar harga-harga komoditi yang berasal dari Sumbar tidak mengalami kenaikan yang lebih lagi dari saat ini. Dengan melakukan berbagai cara selain juga pengawasan, sehingga segera menstabilkan harga-harga di pasaran.

"Mari kita bersama-sama turun kelapangan untuk melakukan pengawasan terhadap harga-harga kebutuhan pokok, agar para pedagang dan masyarakat merasa bahwa adanya peran serta dari pemerintah untuk menekan lonjakan harga disaat perekonomian masyarakat yang sedang sulit ini," ajaknya.

Sebelumnya diberitakan Pemerintah Provinsi Riau dan Bank Indonesia mewaspadai meningkatnya inflasi dari lonjakan harga bahan pangan yang didatangkan dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), akibat gangguan jalur distribusi barang setelah longsor dan banjir di Kabupaten 50 Kota telah membuat jalan Sumbar-Riau terputus.

"Kenaikan harga barang pasti ada karena jalan yang longsor ini terdekat dari Sumbar ke Riau. Namun, saya minta agar pedagang menaikan harga sewajarnya sesuai penambahan ongkos transportasi. Jangan malah ambil kesempatan dari bencana ini," tegas Gubernur Riau Arsyadjuliandi (Andi) Rachman kepada Antara di Pekanbaru, Minggu (5/3).

Jalan yang longsor merupakan jalur utama distribusi barang dan orang dari Sumbar ke Riau. Akibat longsor tersebut, arus lalu lintas dialihkan ke daerah Kiliran Jao Kabupaten Kuantan Singingi Riau, namun lebih jauh untuk mencapai Sumbar.

"Jangan sampai ada para spekulan menimbun maupun menaikan harga barang terlalu tinggi. Sewajarnya saja," kata Andi Rachman.

Disisi lain Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Siti Astiyah, mengatakan dalam waktu dekat dipastikan akan ada kenaikan harga barang di Riau yang bergantung pada pasokan dari Sumbar, seperi sayur-sayuran dan cabai.

Meski begitu, hasil dari rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau menyatakan stok beras dari Bulog masih mencukupi hingga enam bulan ke depan, sehingga lonjakan dari harga beras seharusnya tidak terjadi.

"Inflasi itu bisa terjadi kalau stok pangan kita tidak ada, dan pasokan terganggu. Namun, stok Riau dari Bulog masih mencukupi jadi seharusnya tidak terjadi lonjakan harga yang terlalu tinggi dari bahan pangan dalam mempengaruhi inflasi," katanya. (*ant)