Konfercab Tak Jelas Ujung Pangkal, HMI Pekanbaru Dalam Fase Mati Suri

Senin, 06 Maret 2017

Logo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

RADARPEKANBARU.COM – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru sampai sekarang belum menetapkan jadwal Konferensi Cabang (Konfercab) ke-33.

Belum ada tanda-tanda rapat harian dilaksanakan Pengurus HMI Cabang Pekanbaru terkait penjadwalan agenda Konfercab.

Syuib Idris Gagal Sebagai Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru

Perhelatan konferensi cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru, merupakan bagian dari proses kader di masing-masing komisariat. Dimana setiap kader yang memiliki kualitas insan cita bertarung memperebutkan posisi ketua umum, yang akan menahkodai biduk kapal HMI selama satu periode.

"Tidak ada iktikad baik dari Syuib Idris selaku Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru untuk melaksanakan Konfercab, padahal sudah hampir 2 tahun kepengurusan vakum tanpa ada kegiatan", kata Kepiting, (bukan nama sebenarnya), salah seorang kader HMI yang tak ingin namanya ditulis, senin (6/3).

Menurut Kepiting HMI, Syuib Idris lebih banyak tidur dari pada mengurus Himpunan.

"Programnya tak jelas, kantor cabang saja tak pernah diurus kotor dan jorok, apalagi bikin kegiatan, boleh dikatakan kegiatannya tidur aja", tutur Kepiting HMI.

Padahal menurut Kepiting, sirkulasi kepemimpinan organisasi merupakan amanah dari konstitusi yang dijabarkan dalam kegiatan konferensi cabang.

Sebuah organisasi yang besar, apalagi sekelas HMI, sudah barang tentu setiap massa kepemimpinan tentu pernah melewati masa-masa sulit dan tantangan arus perkembangan zaman, yang menuntut adanya tindakan prefentif dari seorang Ketum.

"Namun sepanjang perjalanan organisasi HMI selama kepemimpinan Syuib sangat  tidak mampu memperlihatkan gerakan nyata terhadap proses pengkaderan, sama sekali tidak mampu memberikan kontribusi positif atas kemajuan organisasi HMI di Pekanbaru," jelas Kepiting yang juga salah seorang pengurus Komisariat di UNRI.

Kepiting menginformasikan bahwa Syuib Idris memimpin HMI Pekanbaru terhitung dari April 2015- hingga sekarang sudah lebih dua tahun, padahal amanah konstitusi mengatakan bahwa kepengurusan hanya 1 Tahun.

Melalui momentum konfercab HMI yang ke-33 ini nanti, Kepiting mengajak kader harus kerja ekstra untuk mengembalikan marwah HMI yang telah di amputasi oleh Syuib Idris.

Pelaksanaan dan kapan jadwal Konferensi cabang seolah tak ada ujung pangkalnya. Ditambah lagi Dominasi kepentingan politik beberapa senior sangat Nampak jelas di pelupuk mata pada setiap pelaksanaan Konfercab.  

"Sebut saja misalnya bang Sahal, Misbah, Abu Nazar, Mundung, mereka inilah dari tahun ketahun selalu mencampuri urusan pemilihan Ketum HMI Cabang Pekanbaru," kata kepiting.

Sehingga inilah yang menyebabkan terhambatnya proses berlangsungnya agenda cabang ke depan.

Kader HMI harus mampu meretas intervensi senior yang mengarahkan kader untuk memilih salah satu calon yang tunjuk oleh senior.

"Budaya politik semacam ini tidak membiarkan kader untuk dapat secara leluasa memainkan perannya sebagai peserta, karena selalu di dominasi dengan instruksi yang kadang saya berpikir sangat menyesatkan, sehingga juga menghasilkan Ketum terpilih dari orang-orang yang tak berkualitas" katanya.

Jika kebebasan sebagai suatu fitrah yang dibawa sejak lahir, lalu di amputasi oleh para senior; dapatkah para kader mandiri dalam setiap gerakannya? Menurut Kepiting, kader hanya dijadikan semacam sapi perahan untuk diarahkan kemana saja keinginan para senior.

"Seharusnya tradisi semacam ini tidak boleh terus menerus dijadikan sebagai pedoman setiap kader, karena kader harus diberikan ruang untuk menjadi diri sendiri," pinta Kepiting HMI Pekanbaru. (radarpku)