Gesekan dan Ketidak Percayaan Terhadap Tim Sukses, Masalah Serius Buat Zulher

Selasa, 14 Februari 2017

Calon Bupati Kampar, Drs H Zulher MS (Tengah)

RADARPEKANBARU.COM - Kerja keras PDIP memenangkan pasangan Drs H Zulher MS dan Dasril Affandi SH MH pada pilkada Kampar 2017 tergolong sudah maksimal.

Disisi lain kurang bekerjanya para relawan non partai ,hingga akhirnya menjadi masalah besar bagi PDIP harus pontang panting bergerak ditengah minimnya "amunisi", ditambah lagi dinamika dan masalah internal yang kurang solid juga menjadi kendala bagi partai berlambang moncong putih ini.

Demikian diungkapkan narasumber radarpekanbaru.com Timses Zulher-Dasril dari partai koalisi, yang tak ingin namanya ditulis, senin (13/2) malam.

"Kasihan Dedi Suheri yang bekerja siang malam selaku ketua Tim, namun ia juga sepertinya kurang mendapat kepercayaan dalam mengelola "amunisi" ongkos politik dari Zulher," tutur sumber.

Menurut sumber, ini jadi masalah karena tidak ada kepercayaan Zulher terhadap ketua Tim membuat barisan pendukung seolah kehilangan tempat bergantung.

"Kondisi dilapangan , masyarakat selalu menjadikan ketua TIM tempat meminta segala sesuatu kebutuhan, sementara kita tau kondisinya Dedi Suheri juga tidak diberi kepercayaan untuk pegang peluru perang, sekarang ini beli bensin saja kami kewalahan, kalau tak percaya tanya saja Yurjani Moga, dia juga tau kondisi sesungguhnya" katanya.

Situasi ini juga membuat barisan kader pendukung di internal PDIP juga kurang solid.

"Parah kemaren saat acara Tablig Akbar, gara-gara uang Rp 1 Juta  dan mis komunikasi,terjadi insiden dobrak meja hingga nyaris adu jotos antara Sukrikrizal dan anggota DPRD Kampar Hanafi di kantor rumah PDIP" katanya.  

Narasumber Radar  juga merasa bersimpati dengan kondisi Dasril Affandi, menurutnya calon Wakil Bupati ini sangat serius bekerja bahkan sudah lumayan banyak megeluarkan ongkos politik, namun Zulher tetap saja menahan-nahan "peluru".

"Kampar ini luas , kalau hanya mengandalkan uang calon wakil, siapapun orangnya tak akan sanggup, kami tak habis fikir dengan Zulher dana untuk Tim di tahan-tahan, padahal mau main menang" jelasnya dengan suara agak melemah.

Selain persoalan gesekan Internal , Zulher menurut Timnya juga acap mendapat serangan yang mereka sebut black campaign.

"black campaign ,mulai dikait-kaitkan masalah ahok di Jakarta hingga kemaren terakhir pemberitaan miring di salah satu koran mingguan yang disebarkan secara besar-besaran di Bangkinang,energi kami sering terkuras untuk mengurus yang begitu-begituan, sekarang ini kami tinggal menunggu pertolongan tuhan saja lagi, mudah-mudahan Zulher- Dasril menang " tambahnya.

Uniknya beberapa waktu yang lalu Radar Pekanbaru juga sempat menerima informasi dari Freddy Gultom, pria yang mengaku sudah mengenal Zulher cukup lama.

"Saya ini sudah hidup berkiprah di tiga Zaman , mulai dari Suharto hingga sekarang, jadi tak usahlah cerita Zulher lagi, saya tau betul siapa dia, tak akan duduk dia itu" katanya.

Menurut Freddy , ia menyebut Zulher dengan istilah orang yang kantong "berjahit".

"Manalah bisa, kantongnya saja berjahit, tak mau keluar uang untuk kampanye" tutur Freddy.

" Nah satu lagi tolong kau muat ini komentar saya ya, ibarat kalau makan kacang dia , trus berak keluar lagi kacang, kacangnya itu bisa dimakannya lagi, nah artikanlah itu" katanya sambil ketawa terpingkal-pingkal. (radarpku)