Dalam Dua Pekan, Puluhan Sapi Bali Pekanbaru Mati Akibat Terjangkit Penyakit Jembrana

Selasa, 24 Januari 2017

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru mencatat 10 ekor sapi milik peternak setempat mati karena terjangkit penyakit jembrana dalam kurun waktu dua pekan terakhir ini.

"Sapi bali milik satu kelompok tani di Pekanbaru mati kena penyakit Jembrana," kata Kadistanak Pekanbaru El Syabrina di Pekanbaru, Selasa.

El menjelaskan penyakit ini telah menyerang sapi milik Kelompok Tani Mekar Sari Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya yang berakibat pada kematian.

"Yang mati itu 10 setelah dicek karena Jembrana," terang El syabrina.

Untuk mengantisipasi agar penyakit ini tidak menyerang sapi milik petani lainnya, petugas menggelar pembersihan dan sterilisasi kandang dan penyuluhan.

Selain itu sambung El pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengantisipasi penularan.

"Untuk antisipasi kami melakukan pemantauan dan penyuluhan ke peternak bagaimana budidaya sapi yang baik dan menghindari dari berbagai macam penyakit," terang dia.

Selanjutnya kata dia pihaknya sudah meminta dinas teknis agar membangun komunikasi jika ada kasus dilapangan.

"Kami meminta peternak untuk waspada dan segera mengontak petugas dinas bila melihat gejala-gejala yang mencurigakan pada ternaknya," sarannya.

Diakui El Syabrina untuk menangani masalah penyakit jembrana pihaknya sudah membuka pos pelayanan khusus yang bisa digunakan peternak.

"Ada tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan) milik kita yang bisa digunakan yaitu di Rumbai, Kulim dan Tampan," tegasnya menambahkan.

Ia menambahkan walau jembrana tidak ada dampaknya terhadap manusia secara langsung dan hanya mematikan sapi, tetap perlu diwaspadai. Karena bisa membuat peternak merugi.

"Kalau jembrana tidak ada dampaknya terhadap manusia hanya mematikan sapi," katanya.

Sekedar informasi penyakit jembrana disebabkan oleh virus dan hanya menyerang sapi bali.

Sapi yang terserang berumur lebih dari 1 tahun dan yang terbanyak berumur 4-6 tahun. Dengan gejala demam, pembengkakan hebat kelenjar limfe, erosi (luka-luka) pada selaput lendir mulut, diare yang sering bercampur darah dan sering terjadi sapi mengalami berkeringat darah.

Penularan penyakit jembrana dari sapi ke sapi lainnya diperkirakan oleh serangga penghisap darah seperti lalat (lalat tapis) caplak dan nyamuk.

Sapi yang terserang penyakit jembrana akan mengalami penurunan nafsu makan, sehingga pertumbuhannya secara umum termasuk kenaikan berat badannya terhambat. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan kematian. (*)