Realisasi Investasi Riau Mencapai Rp16,16 Triliun, Ini Penjelasannya

Rabu, 21 Desember 2016

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM  - Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau, Ismaili Fauzi mengatakan realisasi investasi daerah itu telah mencapai Rp16,16 triliun, yang berasal dari Rp5,92 triliun penanaman modal dalam negeri dan Rp10,24 triliun penanaman modal asing.

"Kita telah mencapai 88 persen dari target BKPM yakni sebesar Rp18,5 triliun. Sebesar Rp2 triliun lagi akan terus digesa hingga akhir tahun," kata Kepala BPMPD Riau Ismaili Fauzi di Pekanbaru, Selasa.

Meski Ismaili optimistis investasi Riau capai target nasional pada 2016. Namun persoalan Draf Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terus menjadi kendala utama lambannya pergerakan investasi di Bumi Melayu itu, pasalnya sejak 2013 silam wilayah itu tidak berpegang kepada RTRW.

"Untuk mencapai target nasional ini kita harus jemput bola salah-satunya dengan membuka klinik Laporan Kegiatan Penanaman Modal yang berguna bagi perusahaan investasi yang sudah ada untuk melaporkan perkembangan investasinya," sebut Ismaili.

Ismaili menambahkan capaian investasi PMDN/PMA Provinsi Riau dari Januari hingga September 2016 juga telah melampui target RPJMD Riau yakni sebesar Rp12,7 triliun. Sehingga saat ini, kawasan setempat berada pada peringkat sembilan nasional untuk PMDN dan  dan peringkat 10 nasional untuk PMA.

"Secara nasional Provinsi Jawa Timur masih merajai capaian investasi tertinggi kategori PMDN. Untuk PMA yang berada di puncak yakni Provinsi Jawa Barat, sedangkan di Sumatera kita posisi kedua setelah Sumatera Selatan," ujarnya.

Untuk bidang usaha yang memegang kontribusi inestasi masih di dominasi oleh industri pengolahan Cruth Palm Oil, Industri Minyak kasar dari nabati, industri kertas, tanaman pangan dan perkebunan, real estate/property dan perhotelan.

Pada triwulan III 2016, lanjutnya, kontributor berdasarkan lokasi kabupaten/kota yakni kota Dumai sebesar Rp2, 63 triliun, Kabupaten Siak sebesar Rp1, 07 triliun, Kabupaten Pelalawan Rp907 miliar, Kota Pekanbaru realisasi Rp388 miliar dan Indragiri Hulu Rp377 miliar.

Saat ini sudah ada antrian panjang investasi di Riau yanh masuk, lanjut Ismaili, ternyata pada 2017 mendapat angin segar dengan masuknya Kota Dumai sebagai kawasan industri. Terobosan dari BKPM akan ada KLIK yakni sebuah Kemudahan Langsung Investasi Konstruksi.

"Dengan adanya KLIK investor tak lagi harus menunggu berlama-lama untuk membangun. Ketika sudah ada Izin Prinsip langsung dapat membangun, itu bisa hemat sekitar 2,5 tahun dari proses yang biasanya," kata dia.

Kemudahan berinvestasi dengan kebijakan ini tampaknya dapat memotong antrian panjang deretan investasi di Riau. Sehingga pada 2017 nanti, ditargetkan Ismaili realisasi penanaman modal Riau jauh dari apa yang ditargetkan nasional.  (*)