PIJAR Melayu Desak KPK Usut Tuntas Kepala Daerah Di Riau Yang Terindikasi Korupsi

Kamis, 08 Desember 2016

Direktur Eksekutif lembaga Pusat Ilmu Dan Jaringan Rakyat (PIJAR MELAYU) Rocky Ramadani, SP.

RADARPEKANBARU.COM-Hari anti korupsi sedunia yang jatuh setiap tanggal 9 Desember di cetuskan pertama kali dalam United Nation Convention Against Corruption yang di gelar di Meksiko 2003 silam. Pertemuan di inisiasi sejumlah negara seperti Sebagai pernyataan tekad memerangi korupsi.

Di Indonesia hari anti korupsi sedunia sekaligus hari anti korupsi nasional baru di resmikan setahun setelahnya. Pada tahun 2016 ini Provinsi Riau ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Hari Anti Korupsi International.

Rangkaian kegiatan dimulai dari tanggal 8 - 10 Desember 2016.  Kegiatan ini seolah menjadi sebuah anomali jika melihat persoalan korupsi di bumi lancang kuning yang belum kelar.

Hal ini menjadi sorotan tajam Direktur Eksekutif lembaga Pusat Ilmu Dan Jaringan Rakyat (PIJAR MELAYU) Rocky Ramadani, SP.

"Saya apresiasi dengan dipilihnya provinsi Riau sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Anti Korupsi International" kata Rocky.

Pijar melayu juga menekankan kepada KPK agar cermat dalam melihat berbagai persoalan korupsi di Riau yang belum selesai.

Seperti kita ketahui 3 mantan Gubernur Riau dan sebagian bupati  tersangkut kasus korupsi yang di tangani KPK.

"Saya meyakini mendekati 80 % Kepala Daerah di Riau terindikasi melakukan tindakan korupsi" tuturnya.

Seperti dugaan kasus SKK Migas, dugaan korupsi P4S,dugaan rekening gendut,dugaan korupsi pada pembagunan pelabuhan dorak,dugaan korupsi pembangunan 3 Pilar,dugaan korupsi Pembangunan Jembatan Kuala Enok ,dugaan korupsi Bansos,dugaan Korupsi pembelian lahan batu 6 dan dugaan korupsi pada pembangunan jalan pemotongan 3 bukit pada saat PON Riau serta belum tuntasnya dugaan dana Eskalasi dan dugaan Suap RAPBD.

Selain itu juga belum selesainya dugaan penyuapan terkait RTRWP yang dilakukan oleh Suheri Tirta kepada Mantan Gubernur Riau Annas Maamun untuk pembebasan lahan PT. Siberida Subur dikabupaten Indragiri Hulu.

"Semestinya ditelusuri dengan cermat siapa siapa saja yang turut serta melakukan tindakan itu," ujar Rocky dengan penuh harap.

Peringatan Hari Anti Korupsi International ini Pijar mempunyai harapan yang sangat besar kepada KPK untuk lebih Garang dalam bertindak.

Jangan sampai hanya gara-gara ditunjuk Riau sebagai tuan rumah,kasus kasus kepala daerah yang terindikasi melakukan korupsi hilang begitu saja. Dan terakhir dimomentum HAKI ini mudah mudahan KPK tetap pada Ghiroh Perjuangan dalam memberantas Korupsi  dan tidak tebang pilih terhadap pelaku korupsi di  Provinsi Riau", tegas Rocky.(rls)