Pemerintah Indonesia Butuh Rp 80 Triliun di Dua Pekan Pertama Awal 2017

Sabtu, 19 November 2016

Sri Mulyani

RADARPEKANBARU.COM - Pola realisasi belanja negara pada 2016 diulangi kembali untuk tahun depan. Belanja lebih agresif di awal tahun dengan tujuan adanya pemerataan ekonomi pada setiap kuartal hingga akhir tahun.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah harus menyediakan dana lebih besar di awal tahun. Di sisi lain, kondisi penerimaan pajak masih kecil dan sisa kas negara yang sudah terserap untuk belanja pagawai.

Lantas, berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk awal 2017 nanti? Awal tahun depan, kebutuhan belanja pemerintah adalah Rp 80 triliun.

Selain belanja pegawai, ini juga digunakan untuk belanja modal dan transfer ke daerah.

"Rp 80 triliun untuk pembayaran gaji, transfer dan lain-lain. Tentu dua minggu pertama," jelasnya di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Opsi penarikan utang menjadi pilihan bagi Sri Mulyani untuk menutupi kebutuhan belanja tersebut. Salah satunya adalah denominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau global bond. Namun untuk jumlah, perlu untuk terlebih dahulu melihat kondisi pasar keuangan global.

"Kami akan terus melakukan kajian mengenai kebutuhan pada bulan Januari dan tentu dengan melihat kondisi yang terjadi saat ini maupun sampai Desember nanti akan membutuhkan berapa banyak. Dan waktunya kapan," papar Sri Mulyani.(dtc)