Wujudkan Kota Pendidikan, Bengkalis Jalin Kerjasama dengan Malaysia

Rabu, 15 Januari 2014

Bengkalis menjalin kerja sama dengan Institut Sains dan Teknologi Darul Takzim (Instedt) Johor Bahru, Malaysia dalam mewujudkan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan.

Bengkalis, (radarpekanbaru.com) - Pemerintah Kabupaten Bengkalis menjalin kerja sama dengan Institut Sains dan Teknologi Darul Takzim (Instedt) Johor Bahru, Malaysia dalam mewujudkan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan. Langkah awal ditempuh dengan kunjungan delegasi dari negara tetangga tersebut ke Bengkalis, Jumat malam (10/1/2014).

Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh, Kepala Dinas Pendidikan Herman Sani, Ketua  PGRI Syafri dan kepala sekolah tampak hadir saat menyambut kedatangan rombongan yang dipimpin Ketua Eksekutif Institut Sains dan Teknologi Darul Takzim Johor Bahru, Prof Dr Mat jizat Bin Abdol.

Dalam pertemuan yang terkesan akrab tersebut, ada beberapa hal yang menjadi fokus dari kerjasama nantinya. Diantara kerjasama yang dibahas dalam pertemuan itu adalah terkait dengan pendirian Politeknik Kesehatan Bengkalis yang direncanakan mulai menerima mahasiswa baru, Juli 2014.

Kemudian juga ada rencana Pemkab Bengkalis untuk mengirimkan lulusan SMA terbaik ke Institut Sains dan Teknologi Darul Takzim Johor Bahru khusus untuk program studi perhotelan dan pariwisata. Langkah ini sesuai dengan rencana Pemkab mengembangkan pariwisata di Pulau Rupat.

Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh menyampaikan bahwa ada keinginan yang kuat dari Pemkab untuk menjadikan Bengkalis sebagai kota pendidikan. Herliyan Saleh juga menilai letak Bengkalis yang sangat tepat, diapit semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera dengan berbagai potensi yang ada, diharapkan bisa menjadi destinasi pelajar dan guru di Provinsi Sumatera Tengah.

''Saya berharap Bengkalis bisa jadi pusat pengembangan SDM di Pantai Timur Sumatera. Memang ini tidak bisa diwujudkan 10-20 tahun ke depan, tapi paling tidak saya ingin meletakkan dasarnya dulu. Silakan nanti dilanjutkan ketika saya tidak lagi menjadi Bupati,'' ujarnya.

Terkait dengan program mewujudkan Bengkalis sebagai kota pendidikan, tahun ini Pemkab akan membuka satu perguruan tinggi lagi, yakni Politeknik Kesehatan Bengkalis Kerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI. Direncanakan Juli nanti sudah mulai menerima mahasiswa baru.

''Untuk itu kita perlu melakukan kerjasama dengan Instedt, bagaimana nanti lulusan Politeknik Kesehatan Bengkalis memiliki standar internasional sehingga bisa diterima bekerja di Malaysia dan negara lainnya,'' ujar Herliyan lagi.

Dikatakan, untuk mencapai standar internasional tersebut, melalui kerjasama ini Politeknik Kesehatan Bengkalis tentunya sangat berharap sekali masuk-masukan terkait penyusunan kurikulum serta fasilitas-fasilitas pendukung yang harus disiapkan Pemkab Bengkalis. Kemudian para lulusan Politeknik Bengkalis yang yang berminat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, bisa kuliah di Instedt. Juga diharapkan nanti ada pertukaran mahasiswa kedua perguruan tinggi.

Sementara itu, Ketua Eksekutif Institut Sain dan Teknologi Darul Takzim Johor Bahru, Prof Dr Mat jizat Bin Abdol sangat terkesan dengan Bupati Bengkalis yang menempatkan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan Bengkalis. Langkah ini menurutnya sudah sangat tepat, tinggal lagi bagaimana mewujudkannya.

''Betuah dapat bupati macam ni. Pendidikan memang harus jadi pilar utama pembangunan jika ingin maju,'' ujarnya. (adr/hrc)