Hanya Satu Dari Tiga Unit Mesin PLTA Di Kampar Bisa Beroperasi

Jumat, 04 November 2016

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kampar

RADARPEKANABRU.COM - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) setempat mengaku, unit satu dari total tiga unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kampar bisa dioperasikan.

"Kemarin (3/11) tepat jam 10.00 WIB, sudah mulai operasi satu unit berkapasitas 18 Mega Watt (MW)," ujar Supervisor Humas PLN Wilayah Riau dan Kepri, Nasri di Pekanbaru, Jumat (4/11).

Menurutnya, kondisi tersebut tidak terlepas dari tibanya musim hujan di Provinsi Riau sejak awal November hingga akhir Desember tahun ini.

PLTA Koto Panjang di Desa Merangin, Kabupaten Kampar memproduksi energi listrik kapasitas 114 MW berhenti beroperasi karena air Sungai Kampar mengalami kekeringan tiga pekan lalu.

Bendungan PLTA memanfaatkan aliran sungai ini demi memenuhi kebutuhan listrik di Riau dan Sumatera Barat. Data terakhir cuma mampu 95,7 MW dengan catatan tiga mesin pembangkit beroperasi normal.

Padahal bendungan di sungai itu menggunakan turbin generator total dengan jumlah tiga unit dan masing-masing membangkitkan daya listrik 38 MW sejak beroperasi 1998. .

"Mudah-mudah dalam waktu dekat, kedua mesin pembangkit bisa beroperasi. Karena kita butuh atasi defisit listrik di Riau," ucap Nasri.

Dwi Suryo Abdullah, Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepri sebelumnya mengaku, pihaknya terpaksa melakukan pemadaman bergilir saat beban puncak yaitu mulai pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Saat ini, total produksi listrik dari sejumlah mesin pembangkit di Riau mencapai 370,6 MW, sementara kebutuhan beban puncak lebih dari 600 MW.

Sisanya kebutuhan listrik di provinsi tersebut telah dipasok oleh sistem interkoneksi Sumatra Bagian Tengah, terutama pembangkit dari Sumatra Barat.

"Salah satu solusi yang kita ambil yaitu mengoperasikan PLTU Teluk Sirih. Sebelumnya PLTU itu mengalami pemeliharaan di Sumatera Barat, lalu masuk ke sistem interkoneksi," katanya.(ant)