Pengamanan Informasi Melalui Steganografi

Ahad, 30 Oktober 2016

Herikson Rosxli

RADARPEKANBARU.COM-Internet (interconnection network) telah berkembang menjadi  media komunikasi data yang sangat populer. Mudahnya dalam penggunaan dan fasilitas yang lengkap menjadi keunggulan yang dimiliki oleh internet sehingga menjadi daya tarik dan kenyamanan tersendiri bagi pengguna. Namun, seiring dengan perkembangan media internet dan aplikasi yang menggunakan internet semakin banyak pula kejahatan dalam dunia informasi. Pengambilan informasi yang bukan hak nya seringkali terjadi dengan berbagai teknik. Maka itu, sejalan dengan pesatnya perkembangan media internet yang ini harus juga diikuti dengan perkembangan pengamanan dalam sistem informasi yang berada dalam media internet tersebut.
 
Pengamanan sistem informasi bisa dilakukan dengan berbagai teknik, dari yang klasik hingga yang cukup rumit. Tujuannya untuk merahasiakan suatu pesan atau informasi yang tidak perlu semua orang ketahui salah satunya ialah Steganogfrafi. Teknik ini sering digunakan untuk menghindari kecurigaan orang dan menghindari keinginan orang untuk mengetahui isi pesan rahasia tersebut.
 
Steganogafi adalah seni atau ilmu menyamarkan pesan. Maksudnya, membuat seolah olah pesan itu tidak ada (tersirat). Dalam proses kerjanya, suatu pesan atau data rahasia akan disembunyikan dalam pesan lainnya yang tidak akan dimengerti kecuali oleh orang yang mengetahui kode nya. 
 
Sejarah singkat Steganografi
Catatan pertama tentang steganografi ditulis oleh seorang sejarawan Yunani, Herodotus, yaitu ketika Histaeus seorang raja kejam Yunani dipenjarakan oleh Raja Darius di Susa pada abad 5 SM. Histaeus harus mengirim pesan rahasia kepada anak laki-lakinya, Aristagoras, di Militus. Histaeus menulis pesan dengan cara mentato pesan pada kulit kepala seorang budak dan ketika rambut budak itu mulai tumbuh, Histaeus mengutus budak itu ke Militus untuk mengirim pesan di kulit kepalanya tersebut kepada Aristagoras.
 
Cerita lain tentang steganografi datang juga dari sejarawan Yunani, Herodotus, yaitu dengan cara menulis pesan pada papan kayu yang ditutup dengan lilin. Demeratus, seorang Yunani yang akan mengabarkan berita kepada Sparta bahwa Xerxes bermaksud menyerbu Yunani. Agar tidak diketahui pihak Xerxes, Demaratus menulis pesan dengan cara mengisi tabung kayu dengan lilin dan menulis pesan dengan cara mengukirnya  pada bagian  bawah kayu, lalu papan kayu tersebut dimasukkan ke dalam tabung kayu, kemudian tabung kayu ditutup kembali dengan lilin.
Pada abad 20, steganografi benar-benar mengalami perkembangan. Selama berlangsung perang Boer, Lord Boden Powell (pendiri gerakan kepanduan) yang bertugas untuk membuat tanda posisi sasaran dari basis artileri tentara Boer. Untuk alasan keamanan, Boden Powell menggambar peta-peta posisi musuh pada sayap kupu-kupu agar gambar – gambar peta sasaran tersebut terkamuflase.
 
Perang Dunia II adalah periode pengembangan teknik-teknik baru steganografi. Pada awal Perang Dunia II walaupun masih digunakan teknik tinta yang tak terlihat, namun teknik-teknik baru mulai dikembangkan seperti menulis pesan rahasia ke dalam kalimat lain yang tidak berhubungan langsung dengan isi pesan rahasia tersebut, kemudian teknik menulis pesan rahasia ke dalam pita koreksi karbon mesin ketik, dan juga teknik menggunakan pin berlubang untuk menandai kalimat terpilih yang digunakan dalam pesan, teknik terakhir adalah microdots yang dikembangkan oleh tentara Jerman pada akhir Perang Dunia II. Dari contoh-contoh steganografi konvensional tersebut dapat dilihat bahwa semua teknik steganografi konvensional berusaha merahasiakan komunikasi dengan cara menyembunyikan pesan ataupun mengkamuflase pesan.  Seiring dengan perkembangan teknologi terutama teknologi komputerisasi, steganografi merambah juga ke media digital, walaupun steganografi dapat dikatakan mempunyai hubungan erat dengan kriptografi, tetapi kedua metode ini sangat berbeda.
 
Manfaat
Dalam pemanfaatanya, steganografi adalah sebuah pisau bermata dua. Ia bisa digunakan untuk alasan-alasan yang baik, namun bisa juga digunakan sebagai sarana kejahatan. Steganografi juga dapat digunakan sebagai salah satu metode watermarking pada image untuk proteksi hak cipta, seperti digital watermarking (fingerprinting). Utamanya, steganografi dapat digunakan untuk menyembunyikan informasi rahasia, untuk melindunginya dari pencurian dan dari orang yang tidak berhak untuk mengetahuinya. Metode ini juga dapat digunakan oleh para teroris untuk saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Dalam bidang keamanan komputer, steganografi digunakan untuk menyembunyikan data rahasia saat enkripsi tidak  dapat dilakukan atau bersamaan dengan enkripsi. Jadi, walaupun  enkripsi berhasil dipecahkan (decipher) pesan / data rahasia tetap tidak terlihat.
 
Sehubungan dengan keamanan sistem informasi, steganography hanya merupakan salah satu dari banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyembunyikan pesan rahasia. Steganography lebih cocok digunakan bersamaan dengan metode lain untuk menciptakan keamanan yang berlapis. Sebagai contoh steganography dapat digunakan bersama dengan enkripsi.
 
Contoh Steganografi klasik
Keramat laser dicari mama, teriak malas dipagi bersih.
(Keramat laser dicari mama, teriak malas dipagi bersih).
 
Bagaimana memecahkannya ? pembaca radarpekanbaru.com bisa mengetahui isi pesan melalui satu huruf terakhir dari kata pertama dan 2 huruf terakhir dari kata selanjutnya. Begitu seterusnya berselang-seling, sehingga dapat dijumpai pesan TERIMA KASIIH.
 
Oleh: Herikson Rosxli
Penulis adalah Mahasiswa aktif UIN Suska Riau.