Komitmen Pemprov Riau Dukung Program Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan

Jumat, 30 September 2016

Foto: Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman membuka secara resmi Pekan Daerah (PEDA) XV Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Provinsi Riau tahun 2016

RADARPEKANBARU.COM- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mencari cara untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengarah ke program pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan desa sebagai gerakan yang terpadu dalam meninngkatkan perekonomian masyarakat miskin yang berada di pedesaan. Program ini secara tidak langsung mendorong masyarakat untuk kreatif dan aktif dalam menggerakan usaha ekonomi di desanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Melalui kemitraan dengan pemerintah desa dan kelurahan, komitmen Pemprov dalam mewujudkan kemandirian lembaga kemasyarakatan yang mampu membangun basis sosial ekonomi di tingkat lokal serta bisa menggerakkan partisipasi masyarakat dalam hal  pembangunan bisa tercapai.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa fokus pada pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan dengan strategi partisipatif dalam koridor good village governance atau kepemerintahan desa yang baik.

Sehubungan dengan itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman berupaya membangun desa sebagai salah satu peningkatan kapasistas aparatur pemerintah desa se-Riau. “Pembangunan desa yang mandiri memanglah sangat pening untuk meningkatkan kemampuan aparatur kita yang ada di desa menjadi lebih baik lagi,” kata Gubernur yang kerap disapa Andi Rachman.

Pada tahun 2015 lalu, melalui bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ada sekitar Rp425 miliar dana dikucurkan untuk desa dan kelurahan. Sedangkan, Riau mengalokasikan anggaran mencapai Rp500 juta per desa pada APBD. Untuk tingkat kabupaten dan kota juga ada dengan nilai dana bantuan yang bervariasi.

“Saya berharap pemerintah desa bisa mengelola dana tersebut untuk pembangunan infrastrukur daerahnya. Jangan sampai digunakan untuk kepentingan yang tidak ada hubungannya dengan ini. Penggunaan dana haruslah tepat sasaran,” tegas Andi Rachman.

Bukan hanya itu, Andi Rachman mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung kemajuan kemandirian pembangunan desa, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. “Masyarakat desa juga harus mendukung penuh pembangunan ini. Kalau tidak, maka program-program kegiatan tidak akan berjalan baik,” ujarnya.

Salah satu kabupaten dan kota yang sukses memberantas kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh ialah Kampar dengan programnya “Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi atau RTMPE”. Visi dari program RTMPE ialah untuk memberikan arahan dan pengetahuan kepada masyarakat untuk mengelola lahan sempit seluas seribu meter persegi, namun hasilnya bisa melebihi dari lahan seluas tiga hektare kebun sawit.

Rencananya tahun ini, Jefry Noer selaku Bupati Kampar mentargetkan setiap desa di daerahnya sudah menjalankan RTMPE ini. Apabila ini sukses diimplementasikan, bisa jadi untuk mewujudkan kemandirian suatu daerah bisa segera terealisasikan.(adv/hms/riau)