Anak Herman Abdullah Tak Akan Memberi Pengaruh Menghadapi Petahana Pekanbaru

Ahad, 11 September 2016

Irvan Herman

RADARPEKANBARU.COM - Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Riau, Mexaxai Indra menilai, bakal calon dari Partai Golongan Karya Ramli Walid-Erfan Herman akan sulit untuk bisa mengalahkan calon petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Pekanbaru Februari 2017 mendatang.

"Memang ada Faktor Irvan Herman sebagai anak Mantan Wali kota Pekanbaru dua periode Herman Abdullah. Namun peluangnya tidak cukup signifikan untuk bisa mengalahkan petahana Wali kota saat ini Firdaus," kata Mexaxai di Pekanbaru, Minggu.

Dengan adanya Irvan Herman dinilai bisa mengembalikan romantisme Masyarakat Kota Pekanbaru yang berkembang pada masa Herman Abdullah. Terlebih lagi ada semacam ketidakpuasan terhadap petahana yang awalnya menjadi harapan, namun justru menuai masalah baru seperti krisis sampah beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Ramli Walid sebagai bakal calon wali kota menurutnya juga tidak begitu signifikan menarik pemilih di Pekanbaru. Alasannya karena yang bersangkutan dianggap tidak memiliki jabatan yang berhubungan langsung demgan masyarakat Kota Pekanbaru sebagai birokrat.

Ramli Walid merupakan seorang birokrat yang berkarir pada era mantan Gubernur Riau Rusli Zainal. Dia pernah menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan dan saat ini menjabat sebagai Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Riau.

Mexaxai menilai ditunjuknya Ramli Walid sebagai calon dari Golkar karena hubungan dekatnya dengan Rusli Zainal yang diperkirakan masih mempunyai pengaruh politik kuat ke tingkat pusat.  

Hal tersebut bisa terlihat dalam pengajuan rekomendasi oleh Dewan Pimpinan Daerah Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau.

Awalnya saja dalam 10 nama yang direkomendasikan ke DPP tidak ada nama Ramli Walid, namun telah disebut dalam rapat pleno namanya yang akan diusung Golkar.

"Ini kan sama dengan ditunjuknya Istri Rusli Zainal, Septina Primawati Rusli sebagai Ketua DPRD Riau meskipun tidak diusulkan oleh DPD," ungkapnya.

Dengan begitu, dukungan dari DPD untuk melakukan strategi pemenangan dirasa tidak maksimal. Meski begitu, menurut Mexaxai mesin partai untuk pilkada tidak begitu berpengaruh, karena faktor ketokohan para calon lebih menjadi perhatian masyarakat.

"Jadi pasangan ini adalah gabungan antara kekuatan Rusli Zainal dan Herman Abdullah," imbuhnya.

Ramli Walid sebelumnya memastikan diri diusung oleh Partai Golkar berpasangan dengan Erfan Herman. Dengan demikian dirinya sudah mengantongi dukungan tiga partai yakni Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Totalnya semua 16 kursi dan sudah memenuhi syarat pencalonan yakni sembilan kursi.(ant)