Harga Cabai Di Pekanbaru Semakin /Pedas/

Jumat, 26 Agustus 2016

Pedagang Pasar Selasa , Panam Pekanbaru

RADARPEKANBARU.COM- Sejumlah ibu rumah tangga di Kota Pekanbaru mengeluhkan harga cabai merah dan rawit kembali melambung di Pekanbaru sepekan terakhir menembus Rp50.000/kg.

"Sepekan lalu cabai masih Rp35.000/kg," kata warga, Pien (30) kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Pien bahkan kaget baru tahu harga cabai naik dari rekan kerjanya, karena ia mengaku baru akan belanja esok Sabtu.

"Saya belanjanya seminggu sekali tiap hari Sabtu, pekan kemaren cabai belum naik," terangnya.

Sinaga (40) salah seorang pedagang cabai merah di Pasar Kodim saat dijumpai membenarkan sepekan terakhir ini terjadi kenaikan harga cabai merah dan rawit. Hal ini dikarenakan modal beli dari sentra penghasil yakni Bukittinggi dan Medan naik.

"Katanya disana kemarau, pasokan cabai terbatas," katanya lagi menegaskan.

Menurut dia saat ini ada dua jenis cabai yang beredar di pasar tradisional Pekanbaru, yakni cabai keriting berasal dari Bukittinggi dan kotak berasal dari Medan dan Jawa.

"Cabai Bukittinggi harganya jauh lebih mahal dan banyak diminati selain rasanya pedas juga warna merahnya menarik, sementara kotak atau cabai Jawa agak manis/kurang pedas dan besar-besar biasanya lebih murah sedikit," katanya menambahkan.

Hal yang sama juga diakui oleh Aida ibu muda asal Jalan Durian, ia mengaku harus beli cabai diirit agar uang belanjaan harian cukup untuk beli kebutuhan lainnya.

Ia menjelaskan kalau biasanya uang senilai Rp10.000 sudah dapat beli tomat seperlima kg dan cabai seperempat. Kini hanya mampu untuk beli cabai merah 1 ons dan tomat 1/4 kg.

"Biasanya saya beli cabai merah 1/4 kg, sekarang cuma dapat beli 1 ons saja karena sudah mahal Rp5.000-Rp5.500/ons," terangnya.

Etek (35) pedagang kelontong lainnya di Jalan Fajar mengakui belakangan ini bukan harga cabai merah saja yang melambung, tetapi juga rawit hampir sama Rp50.000/kg.

"Entah apa lagi alasan kenaikan harga saat ini, sayuran juga naik, ikan juga dan buah-buahan," terangnya.

Ia mengakui terpaksa harus mengurangi jumlah belanjaannya setiap hari. Dikarenakan tidak memiliki modal untuk membeli barang dagangan dalam kondisi mahal.

"Apalagi sekarang jualan sepi yang beli, harga mahal, kadang tak balik modal," katanya menambahkan keluhan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Ingot Achmad Hutasuhut membenarkan telah terjadi kenaikan beberapa harga komoditas di pasar Pekanbaru.

"Menurut kordinasi kami dengan beberapa pasar harga naik karena pasokan berkurang. Ini akibat dari iklim pancaroba sehingga produksi di daerah penghasil menurun," terang Ingot.

Karena itu ia menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk mencari solusi.

"Apa perlu dilakukan OP untuk meredam harga karena gula juga masih tinggi Rp18.000/kg dan minyak goreng Rp12.000/kg," katanya menambahkan.(ant)