Diduga Libatkan M Jamil, Anggota Dewan Minta Kasus Percaloan THL Diberantas

Senin, 22 Agustus 2016

Nama Muahamad Jamil di Sebut-sebut Terlibat Kasus Pemerasan Warga

RADARPEKANBARU.COM- Bagian Protokoler Pemko Pekanbaru sudah memeriksa dua oknum Tenaga Harian Lepas (THL) yang menjadi calo perekrutan pegawai kontrak secara ilegal.

Hasil pemeriksaan awal, keduanya disinyalir terbukti melakukan percaloan tersebut. Namun Bagian Protokoler dan Inspektorat masih  melakukan penyelidikan lebih dalam.

Seiring dengan penyelidikan tersebut, anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Kudus Kurniawan meminta, agar pemeriksaan tidak berhenti sampai di dua oknum THL tersebut. Penyelidikan harus dikembangkan ke oknum lainnya yang diduga terlibat. Sebab, dipastikan kasus ini tidak terputus sampai di dua THL berinisial DK dan IS tersebut.

Kita harapkan ungkap jaringan percaloan di Pemko ini. Karena hal tersebut menjadi virus dan menjadikan nama Pemko tercoreng. Kita dorong Bagian Protokoler dan Inspektorat berantas sampai ke akar-akarnya. Siapa pun itu, baik PNS atau pun pejabat yang terlibat," kata Kudus menjawab wartawan, Senin (22/8/2016).

Politisi Hanura tersebut tidak menampik, kasus ini menjadi terhenti dengan berbagai alasan yang dikemukan Protokoler dan Inspektorat nantinya. Mereka saling lempar bola dan beralasan laporan belum sampai di meja kerjanya.

Pola-pola seperti ini lah yang diharapkan dewan, untuk tidak dimainkan lagi. Karena hal tersebut merupakan modus lama. "Kita percaya kasus kali ini bisa terang benderang, jika penyidikannya fair. Jangan korban kan yang di bawah saja," tegasnya.

Sebelumnya Wali Kota Pekanbaru, Provinsi Riau telah memecat dua oknum Tenaga Harian Lepas (THL) yang terbukti memeras warga sebesar Rp12,5 juta dengan iming-iming bisa memasukkan bekerja untuk posisi di Sekretariat Korpri setempat.

"Tadi sudah saya perintahkan mereka langsung dipecat," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Kamis.

Firdaus menjelaskan dirinya baru mengetahui dari media, ada dua oknum THL yang melakukan pemerasan terhadap warga Gobah dengan iming-iming akan dipekerjakan disalah satu satker Pemko.

Ia juga mengaku heran mengapa ada oknum THL yang berani menjamin memasukkan orang lain untuk bekerja di lingkungan pemerintah kota (Pemko) dengan meminta sejumlah uang. Sementara dirinya saja masih honorer.

"Sedangkan seorang ASN saja belum tentu bisa memberikannya," tegas Firdaus.

Firdaus saat ditanyai apakah proses pencaloan menjadi THL ini melibatkan orang dalam semacam ASN atau pejabat, ia menampik, karena dari penelusurannya oknum THL tersebut bermain sendiri.

"Saya juga sudah perintahkan agar ditelusuri siapa dibaliknya, namun sepertinya mereka berdua main sendiri," tegasnya.

Namun Firdaus juga berani jamin kalaupun ada ASN yang mencoba-coba memeras masyarakat untuk mengimingi pekerjaan di lingkungan Pemko, ia siap menetapkan sanksi hingga pemecatan.

Sebelumnya diberitakan Samsilis warga Gobah, Pekanbaru mengaku ditipu oleh dua oknum THL Pemko Diki Fernandes yang bekerja di Bagian Protokoler dan Ismail mantan honorer bagian Korpri yang saat ini diperbantukan di Bagian Umum dan Perlengkapan dengan menjadikan pekerjaan jika dibayar Rp12,5 juta.

Samsilis bahkan dijanjikan bisa bekerja untuk posisi di Sekretariat Korpri.

Samsilis dalam pengakuannya kepada wartawan sudah menyerahkan dana Rp12,5 juta lengkap dengan kuitansi. Tahap awal ia menyetor sebesar Rp10 juta, lalu pembayaran kedua Samsilis kembali menyetor Rp2,5 juta.

Samsilis bercerita awalnya bertemu Diki dan Ismail di sebuah warung bandrek di Jalan Nangka. Kedekatan mereka ternyata dimanfaatkan oleh oknum THL dengan diiming-imingi bisa memasukan dirinya untuk dipekerjakan menjadi seorang honorer dengan menyebut nama Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPT-PM) Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil.

Namun belakangan, meski sudah melengkapi segala persyaratan lamaran bekerja dan ijazah dirinya tidak kunjung dapat kepastian.

"Saya dijanjikan masuk kerja itu tanggal 25 Agustus biar langsung bisa menyesuaikan. Itu kata Diki dan Ismail saat berjumpa di warung bandrek," katanya menambahkan.

Samsilis juga menambahkan ia diyakinkan oleh kedua oknum THL itu bisa bekerja karena ada pejabat yang membacking yakni Kepala BPT-PM Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil.

"Iya, kedua oknum THL itu bilang kalau sudah masuk bekerja dan ada yang bertanya bilang dari keluarga Pak Jamil. Itu yang menjamin saya bisa bekerja menjadi THL di Pemko Pekanbaru," katanya menambahkan.(ant/tribun)