SD di Kuala Kampar Rusak Parah, Andrizal : Pendidikan Kita Belum Merdeka

Jumat, 12 Agustus 2016

Kondisi satu ruangan SDN 020 Desa Teluk Tanjung Medan. (Foto kiriman Andrizal)

RADARPEKANBARU.COM- Tokoh Pemuda Kuala Kampar, Andrizal Tambusai mengatakan Indonesia saat ini masih belum merdeka dalam dunia pendidikan sebab masih banyak daerah yang belum mendapatkan fasilitas sekolah yang baik dari pemerintah.

 
"Makna kemerdekaan itu bagi kita di daerah adalah ketika anak-anak bisa bersekolah dengan fasilitas yang memadai, hari ini saya rasa kita belum maredeka secara pendidikan," kata Andri kepada radarpekanabru.com, kamis.
 
Untuk itulah, menurut Andrizal, pemerintah harus melakukan trobosan pembangunan jangan hanya terpusat dikota saja,"pembangunan harus merata , anak di pulau-pulau terpencil juga harus di perhatikan" katanya.
 
Ia mengatakan, pendidikan saat ini sangat timpang. Di Jakarta maupun di kota-kota besar, sangat berbanding terbalik dengan di Penyalaian (pulau Mendol) Kuala Kampar, Riau. " Disini seolah pemerintah tutup mata dengan kenyataan, begitu juga perusahaan sekelas RAPP yang beroperasi di Pelalawan sama sekali tidak berkontribusi terhadap rakyat, khususnya pulau mendol" tuturnya.
 
 
Sebagaimana diketahui bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 Desa Teluk Tanjung Medan, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, kondisinya sudah sangat memprihatinkan, sekolah ini disebut Andrizal sebagai sekolah rakyat yang di lupakan pemerintah.
 
 
Betapa tidak, sekolah yang memiliki enam ruang kelas dan satu kantor untuk proses kegiatan belajar mengajar dikhawatirkan bisa membahayakan bagi murid yang sedang belajar.
 
Informasi yang diperoleh dilapangan, bangunan sekolah yang sebagian besar materialnya dari kayu itu kondisinya rusak berat. Kerusakan terjadi pada atap plafon jebol, dinding papan lapuk dan copot serta lantai kayu banyak yang jebol.
 
Sekolah yang jauh dari pusat kabupaten dengan jumlah murid 72 siswa ini, kondisi bangunannya sudah sangat memprihatinkan, belum pernah tersentuh perbaikan sejak dibangun dan hanya menunggu runtuh.
 
"Sejak 2012 lalu sudah beberapa kali mengajukan bantuan rehab, baik melalui anggota DPRD, UPTD maupun Dinas Pendidikan. Namun sampai sekarang belum ada realisasi," terang Dedi Azwandi, Jumat (12/8/2016).
 
Menurut Dedi, dengan kondisi yang rusak berat, khususnya untuk tiga ruang kelas dan satu ruang kantor tetap difungsikan oleh para guru untuk kegiatan belajar mengajar.
 
"Tentu kondisi ini sangat membahayakan bagi para murid-murid yang tengah belajar. Sebenarnya ruangan-ruangan itu tak pantas lagi digunakan," ujarnya.
 
Dedi bersama masyarakat setempat berharap, Pemkab Pelalawan melalui Dinas Pendidikan agar memberikan perhatian rehab ruang kelas dan kantor bangunan SDN 020 Desa Teluk Tanjung Medan, Kecamatan Kuala Kampar.(radarpku/grc)