Sikap Arogan Lanud Pekanbaru ,Larang Umat Islam Shalat Idul Fitri di Lapangan IPRS

Kamis, 07 Juli 2016

Paskhas TNI AU (ilustrasi)

RADARPEKANBARU.COM- Persiapan Shalat Idul Fitri besok Rabu, 06/07/16 yang sedianya bertempat dilapangan IPRS Sidomulyo Timur, Warga merasa kesal ulah Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru.

Pasalnya Warga yang telah sepakat melaksanakan shalat Idul Fitri dilapangan tersebut sedikit terganggu oleh Lanud, peralatan dan sarana shalat idul fitri seperti tenda dan lain sarana lainnya disita dan dibongkar oleh pihak Lanud.

Ketua RW Setempat H. Suyatno kepada wartawan, Salasa, 05/07/16 malam mengatakan, bahwa dirinya sebagai perwakilan masyarakat sangat kecewa dengan Lanud yang telah menyita dan membongkar sarana persiapan shalat Idul Fitri yang sedianya dilaksanakan dilapangan IPRS tersebut.

Suyatno menjelaskan, bahwa pembongkaran itu dilakukan oleh Lanud dengan alasan tidak ada izin, padahal Tanah itu adalah milik Pemrop Riau yang sejak tahun 70 Warga yang memeliharanya, kenapa Lanud tidak memberikan izin kepada Warga yang hanya melaksanakan Shalat Idul Fitri yang sudah di sepakati, kalau soal izin kita hanya memberitahukan kepada Lanud Ujar Suyatno.

Lebih lanjut, Suyatno mengatakan, bahwa untung karna bulan puasa maka masyarakat menahan diri terhadap Lanud yang dinilai telah semena mena terhadap Warga tegasnya. Suyatno berharapa kepada pihak Lanud mengembalikan semua peralatan yang disita dan telah dibongkar.

Sementara terkait ini, Warga lebih memilih mengalah dan shalat di Masjid. Sementara itu Pihak Lanud Pekanbaru sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan ini.

Bukan kali ini saja , sikap arogansi Lanud Pekanbaru terhadap warga, Bupati Kampar juga pernah bernasib sama dengan Rakyat.

Jefry Noer: Seharusnya TNI Dekat Masyarakat

Mobil Toyota Alpard BM 1 F yang ditumpangi Bupati Kampar Jefry Noer beberapa waktu lalu juga mendapat pelaragan ketika hendak melintas di jalus khusus kompleks Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau.

Jefry ketika itu langsung protes mengingat pelarangan itu hanya karena hal sepele, mobil dinas yang ditumpanginya tidak memiliki stiker TNI AU.

Saat akan memasuki dan melewati jalan di Lanud Pekanbaru dari arah Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, mobil bupati diberhentikan seorang prajurit TNI AU berinisial M. Karena tidak memiliki izin lewat dan stiker TNI AU, maka mobil Kampar 1 itu pun dilarang lewat.

'"Sudah dijelaskan baik-baik kepada prajurit M, tetap tidak diperbolehkan. Akhirnya kami mengalah saja dan tidak jadi melintas," katanya.

Menurut Jefry, sebelumnya dia sering melintas di Lanud Pekanbaru dan tidak pernah dilarang. Asalkan membuka kaca mobil, biasanya mobil siapa saja boleh lewat, termasuk mobil masyarakat. Sekarang, pejabat daerah, anggota DPRD maupun masyarakat, yang tidak memiliki izin melintas atau stiker TNI AU, tidak diperkenankan lewat.

'"Sekarang kok dilarang? Apa peraturannya sekarang sudah baru atau berubah? Mestinya TNI AU harus dekat dengan rakyat banyak, bukan malah membuat jarak. Ini tentu sangat kita sayangkan,'" kata Jefry.

Jefry Noer mengatakan, sebaiknya para prajurit yang ditugasi di pos atau menjaga gerbang diberikan pemahaman.

Kapentak Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Mayor Sus Rizwar menjelaskan, persoalan adanya informasi petugas jaga di pintu masuk Kompleks TNI AU melarang rombongan Bupati Kampar Jefry Noor melintas, disebutkannya mungkin ada salah paham.

Karena menurut Kapentak, biasanya tidak ada persoalan ketika mobil Pemda ingin melintas di Kompleks TNI AU. '"Kami cari tahu dulu apa persoalannya, tapi kemungkinan itu hanya salah paham," katanya.

Disebutkannya, memang lambat laun masyarakat umum akan dibatasi melintas atau masuk Kompleks TNI AU karena alasan keamanan pertahanan, ditambah lagi yang dijaga itu adalah alutsista ketahanan negara. '

"Mana tahu ada teroris atau pihak asing yang memata-matai pertahanan kita, dan upaya untuk menyerang, tentu ini harus diwaspadai. Lambat laun umum akan dibatasi melintas komplek," (radarpku)


Berbagai Sumber :

riauone.com / riaubook.com