Payung Panji Adat Kabupaten Kampar Minta Sartuni Mundur dari Ketua LAK

Selasa, 05 Juli 2016

H. Jefri Noer saat menyanykan lagu kutang barendo

 RADARPEKANBARU.COM- Jefry Neor selaku payung panji meminta  Sartunis Dt. Padukomarajo mundur dari ketua Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK), mengingat menurut sumber terpercaya , orang nomor satu di Kampar ini menilai ada syarat yang tidak dipenuhi oleh seorang Sartuni untuk di angkat menjadi ketua LAK.

Informasi ini sebenarnya sudah didapat Radar Pekanbaru jauh-jauh hari dari salah seorang datuk di Kampar, menurutnya Sartunis akan gagal dilantik dikarenakan ada yang tidak terpenuhi dalam sarat mutlak sebagai seorang datuk.

"Nantilah , kita buka, yang jelas dia sangat tidak layak untuk dinobatkan menjadi ketua LAK Kampar, kasusnya hampir sama dengan Suhaili datuk mudo yang batal di lantik" tutur sumber yang  tak ingin namanya ditulis.


Semenatara menanggapi hal ini, Pucuk adat kenegerian Air Tiris H. Sartunis Dt. Padukomarajo menentang sikap arogan Bupati Kampar terkait surat yang meminta agar pucuk adat kenegerian Air Tiris yang terpilih sebagai Ketua Lembaga Adat Kampar diminta untuk mengundurkan diri sebagai ketua LAK.
 
Hal ini disampaikan Sartunis kepada ratusan ninik mamak yang hadir pada acara pembagian sembako di halaman Sekretariat Ninik Mamak 12 Kenegerian Air Tiris, Kecamatan Kampar, sebagaimana dikuitip Radar Pekanabru dari suarakampar.com ,Senin (4/7/2016)
 
"Kalau saya mengundurkan diri sebagai ketua LAK berarti saya tidak amanah dalam mengemban kepercayaan ninik mamak se Kabupaten Kampar yang telah mempercayakan organisasi LAK kepada saya," ungkap Sartunis.
 
Ia juga mengaku jika dirinya bisa dilantik seminggu setelah terpilih, namun ia tidak siap dibebankan untuk membawa ninik mamak agar memilih pemimpin yang menurutnya tidak sesuai dengan harapan ninik mamak.
 
"Saya akan pegang amanah ninik mamak agar tidak berpihak kepada pemimpin kampar yang jauh dari nilai adat-istiadat kita," tambahnya.
 
Di hadapan ratusa ninik mamak yang hadir Sartunis mengajak agar ninik mamak kompak dalam bersikap menentukan kebejikan bersama. "Kita memperjuangkan nasip anak kemanakan, kita harus kompak, kalau kompak kalahpun kita berharga apa lagi menang," pungkas Sartunis.(radarpku)