Inilah Orang yang Menyebabkan Jalan di Pekanbaru Banyak Tak Terawat dan Rusak Parah

Kamis, 16 Juni 2016

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Zulkifli Harun

RADARPEKANBARU.COM-Kadis PU Pekanbaru banyak bohong dan hanya pandai bicara namun minim prestasi, buktinya jalan di Garuda Sakti sudah berbulan -bulan hancur banyak berlobang dan sudah banyak memakan korban pengendara jatuh akibat jalan rusak.

Demikian diungkapkan warga panam, Ardam kepada radarpekanbaru.com, kamis ( 16/6),

"Sampai hari ini belum ada nampak tanda-tanda perbaikan jalan digaruda sakti, padahal ini semenjak  Zulkifli Harun menjabat kepala dinas PU belum tersentuh perbaikan, kalau dia mau memperbaiki mengapa harus menunggu momen lebaran? " kata Ardam.

Sebagaimana diketahui Zulkifli Harun telah berjanji , demi untuk kenyamanan masyarakat yang merayakan Idul Fitri 1437 Hijriyah, Kadis Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru menjamin pada hari penting tersebut jalanan bebas lobang.

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Pekanbaru akan menambal ruas jalan di Pekanbaru yang berlubang. Tambal sulam tersebut untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan saat lebaran nanti.

"Target kita lebaran tidak ada jalan di Pekanbaru ini yang berlobang, khusunya ruas jalan yang banyak dilewati pemudik saat lebaran nanti," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Zulkifli Harun, Kamis (16/6/2016) di Pekanbaru.

Saat ini, kata dia, pihaknya sudah menurunkan petugas untuk melakukan pemantauan sekaligus mengerjakan tambal sulam di ruas jalan yang mengalami kerusakan. "Petugas kita sudah mulai bekerja," sebutnya.

Jika di lapangan ternyata yang mengalami kerusakan adalah Jalan milik provinsi maka pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak provinsi.

"Kami akan menyurati pihak provinsi jika ada jalan milik provinsi yang ada di kota Pekanbaru mengalami kerusakan yang parah," ujarnya.

Sementara terkait dana yang disiapkan untuk melakukan pekerjaan tambal sulam, Zulkifli mengaku jika pihaknya memiliki dana sebesar Rp11 milliar yang siap untuk digunakan. Namun dana tersebut tidak seluruhnya dipergunakan untuk tambal sulam saja.

"Dana Rp 11 milliar itu selain kita pakai untuk melakukan pekerjaan tambal sulam juga kita gunakan untuk biaya pembersihan parit," imbuhnya. (radarpku)