Legislator Riau, Aseng Harapkan Bisa Dibangun Tempat Meditasi di Candi Muara Takus

Selasa, 31 Mei 2016

Siswaja Muljadi

RADARPEKANBARU.COM- Konsep pengelolaan salah satu pariwisata Riau, Candi Muara Takus yang berlokasi di Kabupaten Kampar dinilai masih banyak yang belum tergali, dan belum dikembangkan dengan maksimal.

Anggota Komisi C DPRD Riau, Siswaja Muljadi mengatakan, setelah Minggu (29/5/2016) lalu berkunjung kesana melaksanakan kegiatan Dharmayatra Waisak 2560/2016 di Candi Muara Takus tersebut, dirinya melihat sangat besar potensi pariwisata Muara Takus untuk dikembangkan lagi.

“Masih banyak potensi wisata yang belum tergali di situs Muara Takus. Saat berada di sana, kami juga melihat ada peninggalan kuburan lama di sekitar sana yang tidak terawat,” kata pria yang akrab disapa Aseng ini, Senin (30/5).

Selain itu, Aseng juga mengatakan, di sekitaran candi Muara Takus juga akan lebih bagusnya dibangun tempat ibadah, dan juga tempat meditasi. Sehingga juga akan menambah daya tarik pengunjung untuk datang kesana. Selain itu, aktifitas juga rutin dilaksanakan di sana. Untuk tempat ibadah, menurutnya ada pihak swasta yang mau membantu. Namun untuk tempat meditasi diharapkan bantuan dari pemerintah nantinya.

“Kita akan bisa mendatangkan orang dari mana saja. Tidak hanya lokal, luar daerah, bahkan juga bisa datang dari luar negeri. Pemerintah juga bisa membuat perjalanan ke sana misalnya dua kali seminggu, dengan tarif angkutan disubsidi, namanya kita promosi wisata, maka orang akan semakin mengenal candi Muara Takus,” tuturnya.

Sedangkan dampaknya nanti menurut Aseng akan dirasakan oleh masyarakat. Misalnya sepajang jalan menuju candi Muara Takus dari Pekanbaru ke Kampar masyarakat bisa berjualan. Apalagi masyarakat yang ada di sekitar candi juga bisa lebih memanfaatkan kondisi tersebut nantinya untuk menunjang perekonomian.

Ada pun perjalanan Minggu lalu ke candi Muara Takus pada Minggu lalu menurut dia diawali dari Jalan Karet Pekanbaru, kemudian menuju candi Muara Takus menggunakan bus dan angkutan lainnya, sekitar 300 orang berangkat kesana.

“Kita buka dengan doa, dan langsung melakukan pradksina, yaitu mengelilingi tempat suci, sebagai bentuk penghormatan pada Budha, searah jarum jam sebanyak tiga kali. Setelah itu baru baca parita atau ayat-ayat suci, kemudian ceramah agama,” ujarnya.

Ditambahkan Aseng, pihaknya berencana tahun depan akan melaksanakan kegiatan yang sama dengan lebih besar lagi, seperti yang dilaksnakan pada tahun 2012 lalu, yang diikuti sebanyak 2 ribu jemaat umat Budha ke candi Muara Takus. Dengan demikian, diharapkan pariwisata candi Muara Takus dapat terus berkembang. (radarpku)

Sumber : Tribun