Kongres ke XXXV di Tarutung Sumut, Aktivis Asal Pekanbaru Ini Masuk Bursa Kandidat Sekum GMKI

Jumat, 27 Mei 2016

Martin Siahaan- Koordinator Wilayah XIII sebagai kandidat calon Sekretaris Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia mb 2016-2018 di Kongres XXXV di Tarutung.

RADARPEKANBARU.COM- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pekanbaru membulatkan tekad mengusung kadernya, Martin Laurel Siahaan maju di bursa kandidat Sekretaris Umum dalam Kongres GMKI ke XXXV di Tarutung Sumatera Utara. Keputusan itu merupakan hasil dari rapat harian BPC GMKI Pekanbaru.

"Kami yakin sosok Martin tepat menduduki posisi Sekretaris Umum (Sekum). Apalagi dengan pengalamannya menjadi Sekretaris Cabang Pekanbaru dan kini menjadi Koordinator Wilayah XIII," ungkap Ketua Cabang GMKI Pekanbaru, Hubert Marpaung, Kamis (26/5/2016).

Dijelaskannya, pembenahan internal sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan organisasi. Di mana, GMKI membutuhkan Sekum yang memiliki wawasan luas, ramah, solider, militan dan mampu menjadi perekat dalam menjamin keharmonisan organisasi.

Hubert menjelaskan, Martin selalu aktif berkontribusi membangun GMKI. Baik melalui ide, gagasan hingga tenaga. Tapi, dia juga bukan sosok yang antikritik karena memang sudah ditempa dalam lingkungan organisasi yang demokratis.

"Tak sulit berdiskusi dengannya karena meski saat ini lebih banyak berada di Kepulauan Riau, Martin tetap mudah dihubungi. Dari semua masalah yang dialami cabang-cabang juga selalu ada solusi yang ditawarkan. Martin selalu terasa hadir," kata Hubert.

Dia yakin, Martin adalah sosok putra Provinsi Riau yang pantas berkontribusi untuk Indonesia di kepengurusan pusat GMKI. Pascadukungan itu, Hubert menekankan bahwa pihaknya terus membangun konsolidasi dengan civitas GMKI. Baik itu Senior GMKI dan pengurus di cabang-cabang.
Sementara itu, Martin saat ditanyai menyampaikan terimakasihnya atas komitmen yang ditunjukkan BPC GMKI Pekanbaru dan sejumlah pengurus cabang di Indonesia. Menurut dia, dukungan itu adalah amunisi terbaik dalam upaya menaikkan posisi tawar GMKI sebagai organisasi yang sudah 66 tahun berkarya untuk Indonesia.

Koordinator Wilayah XIII yang terdiri dari Pekanbaru, Padang, Dumai, Tanjungpinang dan Batam ini menekankan, dibutuhkan konsolidasi organisasi dan tertib administrasi di internal GMKI. Baik itu di tingkat pusat maupun cabang-cabang.

Ia berpikiran, jika dipercaya forum kongres berkarya sebagai Sekum, anggota GMKI di cabang-cabang perlu dievaluasi dari segi jumlah. Berapa yang direkrut setiap tahunnya. Hal ini adalah langkah dasar agar proses pembinaan anggota selaku calon pemimpin lebih terfokus dan terorganisir. "Tentunya sesuai dengan kurikulum pendidikan kader yang berlaku di GMKI," kata dia.

Ia juga bakal mewujudkan sinkronisasi tujuan antara pengurus di pusat, wilayah maupun cabang. Martin menilai, struktur dan sistem sebenarnya sudah ada. Tapi terasa kurang maksimal digunakan akibat keterbatasan informasi maupun pemahaman di tataran pengurus organisasi. "Alur informasi dan kebijakan harus lancar jika ingin konsolidasi organisasi berjalan baik," ungkapnya.

Aktivis asal Dumai ini juga ingin membuka sumbatan konsolidasi yang dianggapnya sudah sangat memprihatinkan. Apalagi, hal itu mengakibatkan implementasi keputusan kongres dan pleno pengurus pusat di cabang-cabang tak tercapai. Sebaliknya, aspirasi dan capaian cabang tak tersampaikan ke pusat. Di situlah ia menekankan komitmen untuk memanfaatkan media-media telekomunikasi informasi.

Mantan Ketua GMKI Komisariat FISIP Unri ini juga bakal berupaya memajukan kemampuan struktur organisasi dalam memetakan masalah sosial sesuai medan layan GMKI. Karena hal itu penting untuk tetap menghidupkan identitas dan peran GMKI selaku lembaga pemikir dan penggerak. (tribun/radarpku)