Legislator Riau Tolak Kordias Pasaribu Sebagai Wakil Gubernur Dampingi Andi Rachman

Kamis, 26 Mei 2016

Sekretaris Komisi A DPRD Riau, Suhardiman Amby

RADARPEKANBARU.COM-Politisi Partai Hanura Suhardiman Amby tolak Kordias Pasaribu sebagai calon wakil gubernur  yang akan mendampingi Andi Rachman pasca dilantik menjadi Gubernur definif.

Suhardiman Amby lebih sepakat ketika anak jati Riau yang akan mendapingi Andi Rachman dalam duet Gubernur-Wakil Gubernur mejalankan sisa jabatan hingga 2018 mendatang.

"Saya tidak primordial, saya tidak anti kordias, dia orang baik, namun ini Riau, perlu kita menimbang-nimbang agar yang mendampingi Andi Rachman seharusnya putra terbaik melayu Riau, bukan orang lain" tegas Suhardiman anggota DPRD Riau  saat dijumpai radarpekanbaru.com diruang komisi A, rabu (24/5).

Saat ditanyakan kepada Suhardiman siapa yang menurutnya layak diusung menjadi pendamping Andi Rachman kedepan.

Menurut Suhardiman, tentu segala keputusan kembali kepada Golkar sebagai partai pengusung, namun ia berharap agar Golkar lebih bijaksana, karena masih banyak kader golkar yang masih berpotensi dan layak diusung.

"Saya rasa, ada nama politisi Golkar Ruspan Aman, ada Yulisman, atau yang dari luar golkar dari unsur birokrat ada Ahmadsyah Harofie, ada M Yafiz, atau dari tokoh pendidikan juga banyak anak jati Riau yang layak seperti Rektor UIN Suska, Rektor UNRI atau Rektor UIR" tutur Suhardiman.

Ditempat terpisah ,Ketua PDIP Riau Kordias Pasaribu mengaku sangat senang jika digandeng Gubri untuk membangun Riau.

Ketua DPD PDIP Riau Kordias Pasaribu tidak menampik informasi yang menyebutkan kalau dirinya termasuk salah seorang yang berharap bisa menjadi pendamping Arsyadjulian Rachman, menjadi Wakil Gubernur Riau. Kekuasaan adalah bagian terpenting dari targeti partai politik.

“Lumrah kan, partai politik mengincar posisi kekuasaan. Karena itu memang menjadi target kegiatan politik. Demikian juga dengan PDIP, kalau memang memungkinkan, kami akan sangat senang jika digandeng Pak Gubernur untuk bersama-sama membangun Riau,” ujarnya memjawab wartawan sebagaimana dikutip dari situs riauterkinicom, Kamis (26/5/16).

Meskipun memiliki harapan bisa bersama-sama membangun Riau, namun Kordias menyadari bahwa untuk posisi Wakil Gubernur Riau domainnya milik Partai Golkar. Karena saat Pilkada lalu partai tersebut tak berkoalisi dengan partai manapun mengusung Annas Maamun-Aryadjuliandi Rachman.

Karena itu, Kordias mengaku kalau dirinya lebih bersikap menunggu. Melihat perkembangan sikap Golkar untuk posisi Wagubri.

Menurutnya, dalam situasi Riau yang banyak menghadapi masalah, membangun koalisi adalah pilihan positif yang penting untuk diwujudkan. Kebersamaan menurunya bisa mejadi kunci sukses pengelolaan daerah ini.

“Kalau diajak Golkar berkualisi tentu kami menyambut senang. Tapi memang semuanya tergantung pada sikap Golkar. Karena Golkar yang berhak menentukan siapa yang menjadi wakil gubernur,” tuturnya.

Lebih lanjut Kordias mengatakan, bahwa DPP memang mendukung penuh jika ada kadernya di Riau yang dipercaya menjadi wakil gubernur. (radarpku)