Manuver Politik Menuju Kursi Wakil Gubernur Riau

Kamis, 19 Mei 2016

Asisten 1 Gubernur Riau, Ahmadsyah Harofie foto bersama sejumlah ulama bersilaturrami di Gedung Daerah. Membahas sejumlah isu hangat mulai PKI sampai siapa yang pantas jadi Wagubri.

RADARPEKANBARU.COM- Ahmadsyah Harrofie kumpulkan para tokoh islam digedung daerah, membahas sejumlah isu strategis dan wacana politik Riau kedepan.

Pria yang sekarang menjabat Asisten I Setdaprov Riau ini sebelumnya digadang-gadangkan akan menjadi wagubri pendamping Andi rachman. Namun Ahmadsyah juga memiliki pesaing berat untuk posisi wagubri yaitu Kordias Pasaribu ketua PDIP Riau yang juga sama-sama punya jaringan dan pengaruh yang kuat di pusat.

Ahmadsyah Harrofie bersama seratusan ulama bertemu melalui wadah MUI Riau untuk bersilaturrami di Gedung Daerah. Sejumlah isu hangat dibahas. Mulai PKI sampai siapa yang pantas jadi Wagubri.

Dikutip dari situs riauterkini.com , pertemuan bertempat di Ruang Pauh Janggi Gedung Daerah Provinsi Riau, Selasa (17/5/16) malam digelar silaturrahmi ulama yang diprakarsai Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau.

Kegiatan ini merupakan agenda yang diharap bisa rutin digelar setiap bulan dalam rangka memperat hubungan antarkomponen Umat Islam di Provinsi Riau.

Seminar yang juga dilengkapi dengan dialog tersebut menghadirkan pembicara tiga cendekiawan DR Mustafa Umar, Prof Alaidin Koto dan DR Jon Pahmil. Sementara kehadiran Plt Gubri seolah dikondisikan diwakili Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie.

Sejumlah masalah menjadi pokok pembahasan pertemuan tersebut, antara lain isu wakil gubernur Riau yang mendampingi andi rachman harus beragama islam.

Seperti mengenai menguatnya kemunculan idiom atau simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) yang belakangan semakin mencemaskan. Para ulama bulat kata untuk menentang munculnya kembali PKI di tanah air dalam bentuk apapun.

Soal pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang yang dianggap menghina keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga dibahas. Diharapkan kasusnya dilanjutkan sampai pada proses persidangan.

Para ulama dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan kerisauan terkait semakin maraknya kemaksiatan di Pekanbaru dan daerah lain di Riau. Mereka mendesak aparatur pemerintah meniru Pemprov Papua yang mengeluarkan Perda larangan peredaran minuman keras.

Satu topik yang tak masuk agenda pertemuan, namun begitu saja mencuat adalah isu calon Wakil Gubernur Riau. Salah seorang peserta mendadaknya melakukan interupsi dan menyampaikan kerisauannya terkait posisi kursi Wakil Gubernur Riau yang sebentar lagi harus diisi, begitu Arsyadjuliandi Rachmad dilantik menjadi Gubernur Riau definitif.

“Saya mengharapkan kita, umat Islam menyikapi masalah calon Wakil Gubernur Riau. Kita menekankan harus diberikan kepada umat Islam yang amanah,” pintanya yang disambut pekik takbir dukungan.

Statemen ini tentu saja menggaanggu kehidupan berdemokarasi yang menganut faham pancasila,seolah ini sebuah manuver politik yang tengah dilancarkan untuk mengganjal seseorang yang notabenenya non muslim agar gagal mendapatkan posisi wagubri. (rtc/radarpku)