Suasana Mencekam Pasca Penundaan Pelantikan Suparman dan Harris, Kapolda Pastikan Riau Kondusif

Rabu, 20 April 2016

800 personil tersebut disiagakan di Kota Pekanbaru.

RADARPEKANBARU.COM- Kepala Kepolisian Daerah Riau memastikan wilayah tersebut dalam kondisi aman dan kondusif pasca penundaan pelantikan Bupati Pelalawan dan Rokan Hulu, Selasa (19/4)

"Sejauh ini wilayah Riau dalam kondisi aman. Saya yakin masyarakat Riau dewasa dalam menyikapi penundaan ini," kata Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto kepada Antara di Pekanbaru.

Meski begitu, ia menjelaskan saat ini menyiagakan sebanyak 800 personil polisi gabungan sebagai upaya antisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Ia mengatakan, ke 800 personil tersebut disiagakan di Kota Pekanbaru.

Sementara itu, untuk pengamanan di wilayah Kabupaten Rokan Hulu dan Pelalawan, ia menegaskan bahwa saat ini kondisi di wilayah itu cukup aman dan mendapat perhatian dari Polres setempat.

Ia mengungkapkan tidak tertutup kemungkinan jika nanti bakal ada penambahan personil pasca penundaan pengambilan sumpah dan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan dan Rokan Hulu di Gedung DPRD Riau tersebut.

Sebelumnya sejumlah elemen masyarakat pendukung bupati terpilih Rokan Hulu, Suparman - Sukiman mengancam akan menurunkan massa jika jagoan mereka tidak segera dilantik. Mereka mengecam keputusan Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo yang menunda pelantikan bupati pada hari ini.

Sedianya pada Selasa pagi ini dilakukan pengambilan sumpah dan pelantikan pasangan Bupati Pelalawan M Harris - Zardewan dan Rohul Suparman - Sukiman. Namun, pada Senin malam tadi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendadak menunda pelantikan Bupati Rokan Hulu terpilih, Suparman.

Kemudian, pelantikan kedua Bupati justru ditunda dengan alasan adanya masalah administrasi. Kedua pasang bupati terpilih itu memenangi pertarungan Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu.

Dari lokasi pelantikan terpantau cukup banyak papan bunga ucapan selamat atas pelantikan tersebut. Namun, polisi menyiapkan sebuah baliho berukuran besar yang bertuliskan pelantikan pasangan bupati dan wakil bupati ditunda. Hingga berita ini diturunkan, ratusan personil TNI dan Polri terlihat berjaga-jaga di lokasi pelantikan tersebut.

Proses pengambilan sumpah dan pelantikan ini sendiri menyedot perhatian masyarakat lantaran Suparman, Bupati terpilih asal Rokan Hulu ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Suparman ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dalam dugaan tindak pidana korupsi menerima pemberian atau janji terkait pembahasan R-APBD Provinsi Riau tahun 2014 dan 2015.

Keduanya disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (Ant)