Pimpinan DPRD Apresiasi Kinerja Syafril Tamun ,Lelang Proyek di Dinas Bina Marga Riau Membaik

Kamis, 14 April 2016

Wakil Ketua DPRD Riau ,Noviwaldy Jusman bersama Nellie Tjandra dan Andris Sjahrial saat di Kota Tanjungpinang.

RADARPEKANBARU.COM- Pimpinan DPRD Provinsi Riau mengapresiasi kinerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Riau khususnya Dinas Bina Provinsi Riau yang semakin membaik, terutama melaksanakan lelang proyek fisik ratusan miliar rupiah pada Tahun Anggaran 2016. Betapa tidak, umumnya perusahaan pemenang adalah penawar terendah dengan nilai penawaran antara 8 s/d 12 persen.

"Setelah kedatangan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), kami mendapatkan laporan bahwa hasil pemantauan ULP, khususnya Pokja Dinas Bina Marga Riau, kinerjanya semakin baik. (Perusahaan) yang dimenangkan adalah penawar terendah (the lowest), sehingga uang negara banyak terhemat," ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Noviwaldy Jusman, sebagaimana dikutip Radar Pekanbaru dari situs riausatu.com, Rabu (13/4/2016) sore.

Yang paling mahal harganya dari apa yang dia saksikan adalah nilai moral kita sudah mulai tinggi dan berubah. ''Bagi saya ini tak ternilai. Jadi, saya apresiasi dan senang KPK ada di sini (baca: Riau). Dan saya katakan kalau tidak ada kantor, saya yakin masyarakat mau urunan menyediakan kantor untuk KPK, itu saya ungkapkan kepada Deputi KPK saat pertemuan tadi pagi,'' sebutnya.

Seperti diketahui, proses lelang kegiatan jalan dan jembatan di lingkungan Dinas Bina Marga Riau tahap pertama yang memakan anggaran APBD Riau 2016 sekitar Rp500 miliar baru selesai dengan diumumkannya perusahaan-perusahaan pemenang pada 7 April 2016. Mayoritas perusahaan pemenang menawar kurang dari 8 s/d 12 persen dari HPS (Harga Perkiraan Sendiri). Bahkan, beberapa di antaranya adalah penawar terendah.

Ambil contoh, paket Peningkatan Jalan Batu Besurat - Tanjung - Dusun Batas, dimenangkan oleh perusahaan penawar terendah yakni PT Pebana Adi Sarana dengan harga penawaran Rp21.585.472.614,38 atau sama dengan 12,82 persen dari HPS Rp24.759.950.791,07.

Kemudian paket Peningkatan Jalan Kota Lama - Simpang Suram (DAK), dimenangkan oleh perusahaan penawar terendah PT Nasiotama Karya Bersama dengan penawaran Rp21.873.897.858,82 atau sama dengan 12,50 persen dari HPS Rp24.999.799.809,64.

Hal yang sama pada paket Peningkatan Jalan Kota Lama - Sontang (DAK), dimenangkan oleh perusahaan penawar terendah PT Bina Pembangunan Adi Jaya dengan penawaran Rp22.977.022.467,01 atau sama dengan 8,09 persen dari HPS Rp24.999.690.006,52.

Terkait hal ini, Noviwaly Jusman menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada ULP dan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau Syafril Tamun ST MT, yang menunjukkan komitmennya untuk membawa instansinya berubah ke arah lebih baik lagi. ''Saya juga minta untuk seluruh ASN di bawahnya mengikuti langkah pak Kadis tersebut, harus seirama, terutama mengeluarkan Riau dari predikat tidak baik selama ini,'' pungkasnya.

Namun kebijakan baik ini menurut sumber terpercaya turut membuat sejumlah pihak menjadi terganggu, kelompok yang diduga kuat menjadi terusik adalah esksitensi keluarga Trio Rachman yang hendak bermain proyek.

"Kebijakan lelang profesional di Bina Maraa tentu memiliki resiko tersendiri bagi Kadis PU Bina Marga Riau, diduga ada oknum keluarga Plt yang tidak kebagian proyek jadinya,karena selama ini mereka bermain proyek atas dasar tekan menekan, bukan atas dasar profesionalisme" kata sumber Radar yang tak ingin namanya dikutip.


Sumber juga menceritakan bahwa telah terjadi gesekan yang cukup hebat antara Kadis Bina Marga Riau Syafril Tamun dengan Anto Rachman.

"Gara-gara lelang proyek, sekarang hubungan Kadis PU dengan keluarga Plt sudah tidak akur, terutama dengan Anto Rachman dan Juni Rachman, kemaren Syafril sempat bertengkar di via Handphon dengan Juni Rachman," kata sumber .  (radarpku)