Jalan Menuju Candi Muara Takus Gagal Dibuat 2 Jalur, Anda Tau Siapa Biang Keroknya ?

Selasa, 29 Maret 2016

Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafril Tamun

RADARPEKANBARU.COM- Jalan menuju Candi Muara Takus gagal dibuat 2 jalur, padahal dari awal dimasa Gubernur Annas Maamun kawasan ini direncanakan akan segera dipermantap dengan menggunakan jalan dua jalur , namun sayang rencana ini gagal  anda tau siapa biang keroknya, ini dia orangnya.


Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini akan memperbaiki jalan  menuju objek wisata Candi Muara Takus, di XIII Kota Kampar, Kampar, Riau dan mengucurkan anggaran sebanyak Rp45 miliar.

"Proses perbaikan jalan menuju Candi Muara Takus itu sudah masuk dalam tahap pelelangan. Jalan yang akan dilakukan perbaikan setidaknya ada 18 kilometer," ujar Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafril Tamun, di Pekabaru, Selasa (29/3)  

Ia mengatakan proses pembangunan jalan itu nantinya akan berlangsung dalam dua tahap. Tahun pertama 2016 ini, jalan yang akan dilakukan perbaikan sepanjang 18 kilometer, terdiri dari pelebaran jalan dan tahap aspal.

"Tahun ini ada anggaran sebanyak Rp25 miliar, sisanya akan dilanjutkan tahun depan dengan pagu anggaran Rp20 miliar. Awalnya, proyek pembangunan jalan menuju objek wisata budaya itu akan dibuat dua jalur. Namun setelah melihat situasi arus lalulintas di kawasan itu tidak begitu ramai, maka hanya disepakati satu jalur saja," ucapnya.

Menurutnya, tidak harus dibuat dua jalur karena ada ketakutan akan menimbulkan mubazir dikemudian hari. Akan tetapi lebar jalan yang akan dilakukan perbaikan seluas tujuh meter, yang sesuai dengan standar jalan provinsi.

"Kami takutnya mubazir nanti, namun lebar jalan yang akan dilakukan perbaikan itu seluas tujuh meter, sesuai dengan ketentuan standar jalan provinsi," paparnya.

Kemudian lanjutnya, tidak semua jalan akan dilakukan pelebaran, hanya beberapa bagian tertentu ruas jalan saja, dan sifatnya jalan fleksibel, bukan jalan rigid pavement.

Sementara itu, untuk teknis perbaikan nantinya akan memperbaiki jalan yang sudah rusak saja. Sedangkan kondisi jalan yang masih bagus tidak akan diganggu.

"Kondisi jalan yang masih bagus tidak diganggu, hanya yang rusak saja akan dilakukan perbaikan. Kira-kira masih bagus tidak kita perbaiki, kita fokus jalan rusak, jadi tidak semua, tapi dipilah-pilah," tutupnya. (radarpku)