Memantau Gerhana Matahari dari Langit Riau yang Tertutup Awan

Rabu, 09 Maret 2016

WALIKOTA PEKANBARU SHOLAT KUSUF BERSAMA KELUARGA BESAR MAN 1 PEKANBARU

RADARPEKANBARU.COM- Gerhana Matahari di Pekanbaru Tertutup Awan di atas langit. Namun di beberapa tempat terlihat juga gerhana yang berbentuk bulan sabit dengan diselimuti awan.

Beberapa masyarakat melaksanakan Sholat Gerhana di Mesjid Agung Annur. Sementara itu, beberapa warga terlihat lebih banyak menonton televisi untuk melihat Gerhana Matahari Total di beberapa kota di Indonesia.

Diketahui sudah terjadi di Palembang, Bangka Belitung dan Palu.

Menurut BMKG di Pekanbaru Gerhana Matahari terjadi sebagian. Dimulai sejak 06.22WIB dan puncaknya 07.21 WIB dan berakhir 08.29 WIB.

Sejumlah Warga Tembilahan Antusias Saksikan Gerhana Matahari Meski Tidak Total

Fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) sebagian juga terlihat di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau, warga sangat Antusias menyaksikan kejadian ini.

Gerhana Matahari Total (GMT) sebagian, tepatnya di Tembilahan terlihat sekitar pukul 07.18 WIB, GMT hanya beberapa menit dan hanya sebagian gerhana matahari saja yang terlihat.

Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan fenomena alam yang terjadi ratusan tahun sekali, GMT sangat di nantikan seluruh warga Indonesia khususnya daerah yang dilintasi oleh GMT.
 
"Alhamdulillah walaupun sebentar kami tetap bisa menyaksikan gerhana matahari walaupun tidak total tapi kami tetap senang bisa menyaksikannya," ujar Tino salah seorang warga Tembilahan.

Ditambahkannya, walaupun hanya sebagian saja yang terlihat kami tidak menyangka bisa melihatnya.

Suci salah seorang warga juga mengatakan sangat takjub melihat fenomenal alam yang jarang terjadi ini.

"Sungguh sebuah kebesaran Allah SWT," tuturnya. Ia berharap bisa melihatnya kembali karena kejadian ini sungguh menakjubkan.

Suci akui baru pertama kali menyaksikan kejadian ini secara langsung dan tidak menyangka GMT bisa terlihat di Tembilahan.

Warga Bengkalis di Masjid Istiqomah Laksanakan Sholat Gerhana

Ratusan warga Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, melaksanakan shalat gerhana matahari yang dilakukan di Masjid Istiqomah Jalan Patimura Kecamatan Bengkalis, Rabu.

Sebelum shalat gerhana matahari yang dilaksanakan pada pukul 7.30 WIB itu dimulai, ratusan warga Bengkalis mendengarkan arahan dari Imam Ghufronuddin terkait tata cara  shalat gerhana matahari kepada warga yang datang ke masjid untuk melaksanakan shalat tersebut.

"Shalat gerhana matahari ini yang pertama kalinya kami laksanakan dan kami juga belum banyak mengetahui tata cara bagaimana shalat gerhana matahari ini," kata warga Bengkalis yang ikut melaksanakan shalat gerhana matahari, Renisha Farida (47).

Ia mengatakan, walaupun tidak pernah melihat dengan matanya sendiri gerhana matahari itu, dia mengaku sudah puas dan bangga walaupun hanya bisa melihat di layar TV yang banyak memberitakan gerhana matahari.

"Hingga detik ini kami belum pernah melihat gerhana matahari dengan mata sendiri dan tadi pagi juga langit Bengkalis meredup kemungkinan tengah terjadi gerhana tapi yang jelas awan menyelimuti matahari sehingga tidak bisa dilihat," katanya.

Namun, meskipun tidak bisa melihat langsung, dia bersama keluarganya bisa melihat di layar kaca TV mengenai pemberitaan gerhana matahari ini.

Ratusan warga antusias mendatangi masjid untuk mengikuti shalat gerhana matahari yang dilaksanakan pada pukul 7.30 WIB dan ruangan di dalam masjid terlihat penuh sehingga sebagian warga melaksanakan shalat di halaman masjid.

Bukan hanya kaum Adam, kaum Hawa dan anak-anak di daerah itu juga antusias melaksanakan shalat gerhana matahari.

Momen 30 Tahun Sekali, Pemkab Rohil Juga Gelar Sholat Gerhana

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau bersama masyarakat muslim yang ada di daerah itu menggelar shalat Gerhana Matahari atau Kusuf di Masjid Al Ikhlas, Jalan Gedung Nasional, Bagansiapiapi, Rabu pagi.
     
"Ini mungkin yang pertama dilaksanakan di Rohil, jarang shalat gerhana dilakukan apalagi infonya peristiwa gerhana baru muncul 30 tahunan sekali. Tentunya ini semua tidak terlepas dari kekuasaan Allah," kata Bupati Rohil Suyatno usai melaksanakan Sholat Gerhana Matahari.
     
Oleh karena itu ia mengajak kepada masyarakat agar bisa intropeksi diri dan bisa menjalankan tugas agama dengan benar dan baik.
    
"Di Indonesia ada 12 daerah dilewati Gerhana Matahari, tentu keluarga-keluarga kita yang ada disana sangat kelihatan muculnya. Tapi kalau untuk di Rohil tidak begitu jelas. Intinya mari intropeksi diri kita masing-masing, berbuat baik kepada negeri ini serta selalu bertawakal, karena ini salah satu kebesaran Allah yang ditujukan kepada umatnya," sebut Suyatno.
     
Sementara itu Ustad Anton Wimboyang, mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah dalam setiap proses kehidupan ini.
     
"Ayat dari Tuhan bukan semata-mata huruf, lafaz dalam Al-Quran saja, melainkan secara bahasa adalah tanda. Sementara tanda kebesaranNya itu dapat dilihat dari alam semesta dan diri kita sendiri," katanya.
     
Dengan peristiwa Gerhana Matahai ini ia berharap hendaknya dapat dijadikan momentum untuk beristiqfar dan selalu mensyukuri nikmat yang ada.
     
Pengamatan dilapangan, kondisi Gerrhana Matahari di Rohil tidak terlalu terlihat jelas, dan saat diperhatikan sekilas matahari seperti sedikit tertutupi kabut, namun peristiwa tersebut hanya berlangsung sebentar saja. (radarpku)


Sumber : Antara